Tegucigalpa (ANTARA News) - Pemerintah Honduras, Selasa (30/7), mengumumkan keadaan darurat akibat penyebaran demam berdarah dengue, yang telah menewaskan 16 orang tahun ini dan menyerang lebih dari 12.000 orang lagi, demikian laporan media lokal.

DBD telah menyerang lebih dari separuh dari seluruh kota di Honduras. Dari 12.135 kasus yang dilaporkan, 1.839 diduga sebagai variasi pendarahan mematikan --yang dapat mengakibatkan kejutan dan pendarahan di dalam tubuh.

Menteri Kesehatan Honduras Salvador Pindeda mengatakan lima kota besar, termasuk Ibu Kota Honduras, Tegucigalpa, dan kota di sekitarnya telah menghadapi jumlah terbanyak kasus DBD.

Pineda mengumumkan prioritas utama untuk memantau nyamuk dan mencegah hewan itu menyebarkan DBD, demikian laporan Xinhua.

Ia mengatakan lebih dari empat juta dolar AS diperlukan guna secara efektif mengendalikan wabah di seluruh negeri itu dan kementeriannya akan berusaha mengkoordinasikan upaya dengan lembaga lain pemerintah.

Honduras tak asing dengan wabah DBD. Pada 2009, selusin orang tewas karena DBD yang mengakibatkan pendarahan, dan lebih dari 66.700 orang terserang. Pada 2010, penyakit tersebut menewaskan 83 orang.


Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2013