Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar naik tipis di perdagangan Asia pada Jumat, setelah data menunjukkan aktivitas manufaktur AS mengalahkan ekspektasi dan naik ke tingkat tertinggi dalam dua tahun.

Dalam perdagangan sore, greenback dibeli 99,56 yen dibandingkan dengan 99,52 yen pada Kamis sore di New York.

Euro datar di 1,3208 dolar tetapi menguat menjadi 131,56 yen dari 131,45 yen.

Indeks pembelian manajer (PMI) dari Institute for Supply Management (ISM) AS datang di 55,4 pada bulan lalu, juga naik dari tingkat Juni 50,9 dan merupakan tingkat tertinggi sejak Juni 2011. Angka itu juga jauh lebih tinggi dari perkiraan 51,5.

Angka di atas 50 menunjukkan pertumbuhan, sementara apa pun di bawah angka itu merupakan sinyal kontraksi.

Laporan itu muncul sehari setelah data resmi menunjukkan ekonomi AS tumbuh 1,7 persen pada kuartal kedua, jauh lebih baik daripada perkiraan 1,1 persen.

Berita tersebut mendongkrak Wall Street, di mana S&P 500 naik 1,25 persen ke sebuah rekor penutupan tertinggi, sementara Dow naik 0,83 persen dan Nasdaq menguat 1,36 persen.

Tetapi para dealer mengatakan dolar tidak mungkin naik di atas 100 yen untuk saat ini karena pengekspor Jepang prima untuk menjual unitnya di tingkat itu.

Meskipun Fed pada Rabu mengatakan akan mempertahankan stimulus besarnya di tempat untuk saat ini, dealer terus fokus pada langkah-langkah bank sentral berikutnya karena membaiknya ekonomi meningkatkan kemungkinan dimulainya pengurangan skema stimulusnya.

Peristiwa berikutnya adalah laporan pekerjaan AS pada Jumat. Fed mengatakan pihaknya hanya akan mengakhiri pembelian obligasi ketika angka pengangguran jatuh menjadi 6,5 persen dan ekonomi dapat berdiri sendiri di kedua kakinya.

"Apa yang Fed paling khawatirkan adalah lapangan pekerjaan," seorang dealer senior di sebuah bank utama Jepang mengatakan kepada Dow Jones Newswires. "Karena itu, data pekerjaan adalah penting."

Euro menghadapi tekanan jual setelah kepala Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan akan mempertahankan kebijakan suku bunga rendah atau mungkin mengumumkan pemangkasan lainnya.

Setelah pertemuan kebijakan ECB pada Kamis, ia mengatakan bahwa sementara ekonomi zona euro menunjukkan tanda-tanda kesehatan, "risiko seputar prospek ekonomi untuk kawasan euro cenderungn terus menurun".

Ini "mungkin memiliki potensi berdampak negatif pada kondisi ekonomi", dia menambahkan.

Dolar sebagian besar lebih tinggi terhadap mata uang Asia-Pasifik.

Unit AS naik menjadi 1,2761 dolar Singapura dari 1,2727 dolar Singapura pada Kamis, menjadi 43,61 peso Filipina dari 43,47 peso, menjadi 29,99 dolar Taiwan dari 29,98 dolar Taiwan dan menjadi 60,76 rupee India dari 60,69 rupee.

Greenback juga naik menjadi 31,40 baht Thailand dari 31,31 baht dan menjadi 1.125,65 won Korea Selatan dari dari 1.122,80 won, tetapi jatuh menjadi 10.280 rupiah Indonesia dari 10.303 rupiah.

Dolar Australia turun menjadi 89,07 sen AS dari 89,61 sen, sementara yuan China berpindah tangan pada 16,23 yen terhadap 16,00 yen, demikian AFP.

(A026)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013