Jakarta (ANTARA News) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyatakan pihaknya akan memeriksa kondisi kesehatan para sopir bus sebelum mereka dinyatakan layak untuk mengemudikan kendaraan.

Melalui pos-pos kesehatan yang dibuat di titik-titik ramai pemudik maupun pengunjung, masing-masing sopir dari perusahaan otomotif yang akan berangkat harus memeriksakan kesehatannya terlebih dahulu.

"Kami pantau kesehatan sopir. Kalau tidak layak ya tidak jalan," kata Dien saat dihubungi ANTARA, Sabtu.

Dia menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan terhadap beberapa faktor seperti tingkat kebugaran tubuh, kadar gula darah, tekanan darah, serta pemeriksaan terhadap kadar narkotika dan alkohol.

"Kalau tidak siap, ya harus diganti supirnya," katanya.

Pemeriksaan tersebut, lanjutnya, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan warga pemudik yang ingin perjalanan mudik mereka selamat.

"Karena kan untuk keselamatan juga. Pemudik kan juga ingin selamat di perjalanannya," katanya.

Dien menyebutkan bahwa seminggu lalu, pemeriksaan tersebut sudah dilakukan di beberapa lokasi terminal. Dia bahkan menyebutkan bahwa menemukan tiga supir yang terdeteksi menggunakan narkoba.

"Langsung kami larang melanjutkan perjalanan," katanya.

Dia berharap, pemeriksaan kesehatan ini bisa dilakukan secara rutin sehingga bisa memenuhui keamanan dari warga pengguna bis.

Dia kembali menjelaskan bahwa ada beberapa kerjasama yang sudah dilakukan pihak Dinas Kesehatan Jakarta dengan beberapa perusahaan otomotif besar.

"Tapi yang kecil-kecil itu belum. Maunya sih semua bisa diperiksa rutin," katanya.

Sebelumnya, untuk mendukung arus mudik, Dinas Kesehatan DKI Jakarta membuka posko kesehatan di beberapa titik seperti terminal, pelabuhan, dan tempat hiburan.

Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2013