Jakarta (ANTARA News) - Ketua Pusat Studi Pancasila pada Universitas Pancasila Yudi Latif menilai sosok Moh Jumhur Hidayat merupakan calon pemimpin potensial dengan jaringan luas, humanis, dan kerap berempati pada permasalahan aktivis pergerakan.

"Penyampaian deklarasi berbagai elemen buruh dan kerakyatan agar Jumhur maju dalam ajang Pilpres 2014 melalui Konvensi Capres Partai Demokrat, telah mencerminkan adanya benang merah jaringan luas tersebut," ujar Yudi di Jakarta, Minggu.

Doktor politik alumni The Australian National University itu menyebutkan dukungan kepada Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat bukan saja patut diapresiasi, tetapi harus ditangkap dalam konteks kebutuhan regenerasi kepemimpinan nasional pada momentum Pilres 2014.

Menurut dia, Jumhur tergolong layak mengikuti perhelatan konvensi capres sehingga pantas untuk diundang oleh Partai Demokrat sebagai peserta dari unsur luar partai.

Apalagi, kata Yudi Latif, Partai Demokrat memerlukan figur seperti Jumhur yang mewakili aspirasi kerakyatan termasuk berasal dari unsur muda.

Hal itu selain untuk menunjukkan komitmen Partai Demokrat terhadap agenda regenerasi kepemimpinan nasional, juga dapat membangun tingkat elektabilitas Demokrat yang besar dalam Pemilu Legislatif 2014, meski sejauh ini banyak diragukan sejumlah pihak.

"Harus ada upaya Partai Demokrat yang paling serius agar penyelenggaraaan konvensi capres menjadi sangat menarik," kata penulis buku "Negara Paripurna" itu.

Kehadiran Jumhur terkait mandatnya sebagai eksponen dari poros muda yang juga mantan aktivis, memang semakin diharapkan masuk ke dalam konvensi, katanya.

Jumhur akan menyampaikan pernyataan resmi pada Selasa (6/8) mengenai keikutsertaannya dalam konvensi calon presiden dari Partai Demokrat setelah mendapat dukungan dari berbagai kalangan, terutama buruh dan pekerja di berbagai daerah.

Jumhur juga meminta restu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum DPP Partai Demokrat.

"Beliau atasan saya langsung, perlu restu, bila direstui tetapi kekuatan dukungan untuk bersaing dalam konvensi kurang maka akan percuma, sebaliknya, bila saya memiliki kekuatan dukungan untuk bertarung tetapi tidak direstui, juga tidak bisa," kata Jumhur.

Ia bersikap realistis meskipun deklarasi dukungan kepada dia untuk mengikuti konvensi calon Presiden Partai Demokrat dari kalangan buruh, pekerja, sopir, pedagang buku, keluarga TKI, bahkan Generasi Muda Khonghucu Indonesia serta berbagai kalangan lain dari berbagai daerah seperti di Bandung, Jakarta, Pekanbaru, Indramayu, Medan, Mataram, Bogor, dan Yogyakarta telah disampaikan ke publik dan pengurus Partai Demokrat.

Ia menilai pola perekrutan kepemimpinan nasional melalui konvensi yang terbuka sangat baik bagi pendidikan politik rakyat dan pengembangan demokrasi di negeri ini.
(B009/R007)

Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013