Jakarta (ANTARA) - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney membentuk PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) dan PT Integrasi Aviasi Solusi (InJourney Aviation Services/ IAS) sebagai Subholding di InJourney Group yang akan menangani total 172 juta penumpang per tahun.

“Dengan adanya InJourney Airports akan meningkatkan keramahtamahan terhadap penumpang dengan memberikan experience yang lebih berkesan kepada pengguna jasa bandara, seperti fit out yang lebih menarik, tenant mixing lebih berkualitas, dan memanjakan para pengguna jasa dengan pelayanan sepenuh hati,” kata Direktur Utama InJourney Dony Oskaria, di Jakarta, Kamis.

Dony menyampaikan InJourney Airports dengan total 172 juta penumpang per tahun akan menjadikan subholding berada di urutan ke-5 perusahaan operator bandara terbesar di dunia, mengalahkan Vinci Airports (Prancis) dan GMR Group (India).

Ia juga meyakini bahwa dalam beberapa tahun ke depan, InJourney Airports akan menjadi perusahaan pengelola bandara terbesar ke-3 di dunia.

Berbagai langkah yang akan dilakukan InJourney Airports adalah meningkatkan pelayanan, melakukan transformasi strategi bisnis, serta memperkuat kualitas operasional dalam rangka menjadikan bandara sebagai face of the nation.

Perseroan berharap pembentukan InJourney Airports akan meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga wisatawan akan mendapatkan kesan serta pengalaman yang sama saat berada di seluruh bandara di Indonesia melalui standardisasi sistem operasi dan kebijakan nantinya.

“Dengan memberikan pengalaman yang lebih baik serta merata di seluruh bandara di Indonesia ditambah penataan pada seluruh lini sektor pariwisata, maka potensi untuk mendatangkan wisatawan akan lebih terbuka lebar,” ujar Dony.

Sementara itu, InJourney Airport Services (IAS) yang bergerak di bidang jasa pendukung aviasi, kargo, dan logistik melakukan transformasi dengan business chain yang lebih efektif dan efisien.

“Melalui simplifikasi struktur perusahaan dan business process, sinergi dan transformasi ini jadikan IAS berpotensi untuk menjadi Top 5 Global Player di industri layanan aviasi dan kargo dan akan bersanding dengan Dnata, Swissport, Menzies, Fraport dan SATS,” katanya pula.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap dengan adanya penataan dan penguatan portofolio group usaha menjadi InJourney Airports akan meningkatkan standardisasi layanan kebandarudaraan.

“Seluruh upaya Kementerian Perhubungan untuk memberikan standardisasi layanan kebandarudaraan dan transportasi udara yang andal dan berdaya saing akan lebih mudah dan cepat terealisasi,” kata Menhub Budi.

Senada, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menuturkan bahwa Kementerian BUMN terus melakukan konsolidasi dan simplifikasi jumlah BUMN sesuai arahan Presiden Republik Indonesia untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Pembentukan InJourney Airports ini akan berdampak positif terhadap proporsi GDP yang bersumber dari sektor pariwisata dari 5 persen menjadi 10 persen. Kita akan mendorong sektor pariwisata menjadi lokomotif ekonomi dan bandara menjadi komponen yang penting dalam hal ini,” kata dia lagi.
Baca juga: Injourney: Aquabike Jetski dikunjungi hingga 100 ribu wisatawan
Baca juga: InJourney Group benahi infrastruktur bandara sambut Natal-tahun baru


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2023