Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, mengatakan meminta aparat kepolisian dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) lebih serius menangani kasus-kasus terorisme yang kini targetnya menurut dia sudah berbeda dan lebih berkembang.

"Cukup menarik bila dilihat dari sasarannya, teroris mulai mengembangkan target tempat yang berbeda. Kalau semula targetnya adalah gereja, kemudian kelompok kepentingan asing, Kedubes asing, disusul aparat kepolisian, sekarang vihara," kata Hasanudin di Jakarta, Senin.

Menurut dia, polisi sebaiknya fokus menyelidiki alasan peledakan bom di Vihara Ekayana, Jakarta Barat.

"Pertama, mengapa yang jadi target justru Vihara Ekayana di Kebon Jeruk? Bukankah ada Vihara yang lebih besar dari Ekayana?" katanya.

"Kedua, mengapa di Kebon Jeruk? Apakah ada masalah sosial di sekitar Kebon Jeruk yang kemudian menjadi pilihan khusus?" tambah dia.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu mengatakan, pemberantasan terorisme bukan hanya tanggung jawab aparat namun juga tanggung jawab masyarakat.

"Berdasarkan pengamatan, pemerintah gagal dalam memobilisasi publik untuk menghilangkan radikalisme. Kegagalan itu terindikasikan dari tak bergeraknya kementerian terkait," katanya.


Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2013