Bangkok (ANTARA News) - Pembunuhan seorang pemimpin agama Islam Pattani akan berdampak buruk pada semangat gerilyawan selatan yang telah bersandar ke arah bekerja sama dengan pemerintah Thailand, kata seorang pejabat senior keamanan, Selasa.

Paradorn Pattanatabut, sekretaris jenderal Dewan Keamanan Nasional (NSC), mengatakan pemimpin Masjid Pattani tengah Yacob Raimanee telah banyak menyumbang kerja masyarakat dan sangat dihormati oleh umat Muslim Thailand di provinsi perbatasan selatan itu.

Imam Yacob ditembak mati saat bepergian di dalam mobilnya dengan anggota keluarga di satu jalan di ibu kota provinsi, Senin. Empat orang dengan dua sepeda motor mendekati mobilnya dan melepaskan tembakan kepada dirinya.

Letjen Paradorn mengatakan laporan awal tidak bisa mengidentifikasi orang-orang bersenjata itu, dan menambahkan bahwa pemimpin masjid itu adalah target awal dari percobaan pembunuhan.

Dia mengatakan pihaknya akan meminta kelompok militan Barisan Revolusi Nasional (BRN) melalui pejabat Malaysia untuk mengetahui kelompok mana yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu.

Malaysia telah bertindak sebagai fasilitator dalam beberapa putaran terakhir dialog perdamaian antara Thailand dan pemimpin BRN.

Dia mengakui bahwa kematian Yacob telah menyuarakan keprihatinan di kalangan pejabat operasi di Selatan, dan menambahkan bahwa langkah-langkah keamanan dan perlindungan atas nyawa orang dan properti menjadi lebih diperketat.

Beberapa faksi dari kelompok militan BRN telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan perundingan damai, katanya.

Kepala NSC mengatakan, identitas gerilyawan yang akhir-akhir ini menghasut kerusuhan dan serangan di Selatan harus menjadi lebih jelas di babak pembicaraan damai berikutnya.
(H-AK)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2013