Kabupaten Bogor (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Bogor Asmawa Tosepu memetakan strategi penanganan polemik di wilayah Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, karena truk atau angkutan khusus tambang di wilayah tersebut kerap beroperasi di luar aturan.

"Kami cari solusinya, dimulai dengan meninjau langsung kondisi Parungpanjang hari ini," kata Asmawa, di Parungpanjang, Bogor, Senin.

Ia yang baru dilantik dua hari sebagai Pj Bupati Bogor, langsung meninjau kondisi jalan dan lokasi pembangunan kantong parkir untuk truk tambang bersama beberapa kepala perangkat daerah (PD) lingkungan Pemkab Bogor.

Lahan parkir seluas 4 hektare tersebut akan difungsikan sebagai tempat bagi transporter untuk menunggu jam operasional truk tambang dibuka.

Maraknya truk tambang yang beroperasi di luar aturan jam operasional telah menyebabkan jalur utama di Parungpanjang rusak dan berdebu, serta menimbulkan korban dari kecelakaan lalu lintas.

Asmawa menyebutkan, sambil melakukan pemetaan, dirinya juga berkoordinasi dengan lintas instansi, mulai dari pemerintah provinsi, beberapa kementerian, hingga pemerintah daerah tetangga seperti Pemkab Tangerang dan Pemprov Banten.

"Kami sudah ketemu tokoh masyarakat Banten Pak Tb Jayabaya dan beliau akan membantu untuk menyelesaikan ini. Nah itu kira-kira tugas ke depan," kata Asmawa yang juga merupakan Kepala Biro Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Kepala Bidang Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor Dadang Kosasih menjelaskan kantong parkir untuk truk tambang dengan daya tampung 1.000 kendaraan itu dibangun di perbatasan wilayah Parungpanjang, tepatnya di Desa Ciomas, Tenjo, Bogor.

Ia menjelaskan, pembangunan kantong parkir yang dikerjasamakan dengan Perhutani ini dibagi menjadi dua tahap. Pada tahap pertama ini pembangunan dilakukan di atas lahan seluas 4 hektare.

Secara keseluruhan, kata dia lagi, total luas lahan yang akan digunakan untuk kantung parkir sekitar 10 hektare yang tersebar di dua lokasi.

Pria yang akrab disapa Hengki ini mengatakan bahwa pembangunan kantong parkir tahap pertama ini ditargetkan bisa selesai pada bulan ini.

"Sekarang progresnya sudah lebih dari 30 persen, targetnya Januari ini selesai," kata Hengki

Selanjutnya untuk tahap kedua, Pemkab Bogor akan membangun kantong parkir di ruas Jalan Sudamanik, Kecamatan Parungpanjang. Kantong parkir ini nantinya bisa menampung lebih dari 2.000 kendaraan.

Sebelumnya, Satuan Lalu Lintas Polres Bogor mengungkapkan selama setahun ada sebanyak 12 orang meninggal dunia, karena terlibat kecelakaan dengan truk atau angkutan khusus tambang di wilayah Parungpanjang, Kabupaten Bogor.

"Totalnya 17 kasus dengan korban 12 orang meninggal dunia, empat orang luka ringan dan empat orang luka berat," kata Kanit Laka Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Ipda Angga Nugraha.

Ia menyebutkan bahwa data tersebut merupakan catatan Satlantas Polres Bogor mengenai kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah Parung panjang sejak awal Januari hingga 19 Desember 2023.

Sebanyak 12 orang meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas di Parungpanjang tersebut termasuk peristiwa yang menewaskan Isnawati (34) dan anak perempuannya pada Minggu (17/12), pukul 15.30 WIB.

Kecelakaan lalu lintas itu terjadi saat Isnawati (34) membonceng anak perempuannya di sepeda motor melintasi Jalan Raya Sudamanik, Desa Gorowong, Kecamatan Parungpanjang, kemudian tertimpa truk tambang yang terguling karena lepas kendali.
Baca juga: Polisi sebut ibu-anak tewas tertimpa truk tambang di Bogor
Baca juga: Pemkab Bogor bangun kantong parkir daya tampung 1.000 truk tambang

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2024