Sukabumi (ANTARA News) - Puluhan imigran gelap asal Timur Tengah seperti Iran dan Irak merayakan Idul Fitri 1434 H di tempat penampungan sementara, Hotel Sarah di Jalan Salabintana Kecamatan/Kabupaten Sukabumi.

"Saya merasa senang bisa merayakan Idul Fitri walaupun dengan kondisi yang seperti ini, tapi kami juga kangen dengan keluarga yang ada Iran," kata salah seorang imigran gelap asal Iran, Alikh kepada wartawan, Kamis.

Menurut Alikh, pada saat malam takbiran dirinya juga sempat berjalan ke pusat Kota Sukabumi, ternyata warga Indonesia dalam merayakan malam Idul Fitri sangat meriah, selain itu ia menyebut orang Indonesia bersahaja, baik, sopan dan mau menerima warga asing.

Selain itu, ia dan keluarganya merasa nyaman sehingga walaupun diberikan kebebasan untuk keluar masuk tempat penampungan sementara dirinya tidak terlintas ingin mencoba melarikan diri. Bahkan, jika Pemerintah Indonesia mengizinkan, Alikh ingin merubah kewarganegaraannya menjadi warga Indonesia.

"Indonesia merupakan negara mayoritas muslim terbesar di dunia, yang paling saya kagumi mereka sopan dan baik serta menerima kami sebagai warga asing, maka dari itu saya sangat tertarik tinggal Indonesia dan tidak ingin kembali ke negara asal," tambahnya yang sempat menjalani progam wajib militer di Iran selama dua tahun ini.

Senada dengannya imigran gelap asal Iran lainnya, Muhammad mengatakan dirinya Shalat Ied hanya bersama keluarganya saja di tempat penampungan tersebut, walaupun dirinya berada di negeri orang lain, tetapi merasa seperti di rumahnya sendiri karena mayoritas warga Indonesia khususnya di Sukabumi merupakan pemeluk agama Islam.

"Saya belum tahu tujuan saya saat ini dan berharap mendapatkan yang terbaik," kata Muhamad.

Di tempat penampungan sementara imigran gelap tersebut terdapat 72 orang dari empat negara berbeda yakni Srilangka, Iran, Irak dan Sudan. Sejumlah 24 orang berkebangsaan Srilangka dan satu orang berwarganegara Sudan sisanya berasal dari Iran dan Irak.

Mereka ditampung di hotel tersebut mayoritas merupakan korban kapal tenggelam di Cidaun, Cianjur yang hendak menyebrang ke Pulau Christmas, Australia. Selebihnya seperti 22 orang warga Irak dan satu warga Sudah ditangkap saat akan menyebrang dari Pantai Karanghaji, Kecamatan Cisolok.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2013