Yerusalem (ANTARA News) - Bandara di kawasan pesisir Laut Merah Israel Eilat memulai lagi penerbangan pada Kamis setelah ditutup singkat karena alasan keamanan yang tidak disebutkan, kata sumber militer.

"Bandara dibuka setelah laporan situasi terbaru," kata juru bicara militer kepada AFP tanpa penjelasan lebih lanjut.

Militer pada awalnya mengumumkan pembatalan semua penerbangan masuk dan keluar Eilat selama sekitar dua jam setelah penilaian keamanan, namun tidak memberikan rincian kemungkinan adanya ancaman.

Hanya penerbangan domestik yang dijadwalkan mendarat atau lepas landas dari selatan kota.

Situs berita Ynet mengatakan penutupan tersebut tidak terkait dengan kekhawatiran operasi Al Qaida dalam waktu dekat, yang mendorong Amerika Serikat menutup misi diplomatiknya di Timur Tengah.

Bulan lalu, Israel mengerahkan baterai sistem pertahanan misil Iron Dome dekat Eilat, yang terletak di sebelah perbatasan Semenanjung Sinai.

Laporan media mengatakan pengerahan tersebut terkait dengan kerusuhan di Mesir, dimana tentara berusaha menghalau militan keluar dari Sinai.

Eilat telah menjadi target serangan dalam beberapa waktu lalu.

Pada April kota itu terkena tembakan roket dari Sinai, dan puing-puing roket yang menghantam Eilat Utara pada 4 Juli ditemukan sehari setelah serangan tersebut.

Serangan tentara Mesir saat ini ditujukan untuk mengurangi kekerasan sejak Mohamed Moursi digulingkan pada 3 Juli dalam sebuah kudeta yang dipimpin militer.

Pada Rabu, militer Mesir mengatakan telah membunuh 60 "teroris" di Sinai dalam sebulan sejak penggulingan Moursi, yang dipicu serangan militan di semenanjung yang sedang bergejolak.


Penerjemah: Imam Budilaksono

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013