Washington (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa Antonio Guterres pada Selasa (2/1) mendesak semua pihak agar dapat mengendalikan diri secara maksimal setelah pembunuhan wakil pemimpin Hamas Saleh Arouri di Lebanon.

"Sekjen meminta semua pihak untuk mengendalikan diri dan mengambil langkah penting untuk mengurangi ketegangan di wilayah itu," ujar juru bicara PBB Florencia Soto Nino dalam konferensi pers.

Dia mengatakan PBB menyeru kepada semua masyarakat internasional untuk melakukan segalanya yang mereka bisa untuk mencegah eskalasi atas situasi itu.

“Kami tidak ingin ada tindakan gegabah yang dapat memicu kekerasan lebih lanjut,” tuturnya.

Arouri terbunuh oleh drone Israel yang menyerang kantor Hamas di Mecherfeh, Beirut selatan.
Baca juga: PM Lebanon kutuk serangan Israel di Beirut

Sebanyak enam orang tewas dalam serangan itu. Kelompok Palestina itu memastikan kematian Arouri dan mengatakan dua komandan dari Brigade Qassam juga terbunuh.

Arouri merupakan pemimpin Hamas paling senior yang tewas oleh Israel sejak meletusnya konflik 7 Oktober di Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas.

Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel di tengah baku tembak yang terputus-putus antara pasukan Israel dan Hizbullah, dalam perang paling mematikan sejak kedua pihak berperang dengan skala penuh pada 2006.

Ketegangan di perbatasan terjadi setelah serangan militer Israel di Jalur Gaza.

Setidaknya 22.185 warga Palestina tewas sejak serangan Israel dan 57.035 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Gaza. Sementara itu hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Baca juga: PM Israel minta menterinya bungkam soal pembunuhan pemimpin Hamas
Baca juga: Siapa itu Saleh al-Arouri, tokoh Hamas yang dibunuh Israel di Lebanon


Sumber: Anadolu

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2024