Denpasar (ANTARA News) - Bali memperoleh devisa dari pengapalan matadagangan patung dan berbagai jenis cindera mata dari bahan baku kayu hasil sentuhan perajin dan seniman setempat sebesar 50,47 juta dolar AS selama lima bulan periode Januari-Mei 2013.

"Perolehan devisa tersebut meningkat 35,18 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 37,34 juta dolar AS," kata Kepala Biro Humas Pemprov Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, demikian pula dari segi volume pengapalan matadagangan bernilai seni itu meningkat 63,95 persen dari 20,86 juta unit pada lima bulan pertama 2012 menjadi 34,20 juta unit pada periode yang sama tahun 2013.

Hasil kerajinan kayu tersebut mampu memberikan kontribusi sebesar 23,27 persen dari total ekpor Bali yang mencapai 216,92 juta dolar AS.

Ketut Teneng menambahkan, aneka jenis patung dengan berbagai rancang bangun (disain) itu sebagian besar ditujukan ke pasaran Malaysia yang mencapai 52,67 persen dan menyusul Amerika Serikat menyerap 14,61 persen.

Sisanya diserap oleh pasaran Jepang 2,20 persen, Australia 1,80 persen, Singapura 0,38 persen, Hong Kong 0,03 persen, Inggris 2,79 persen, Prancis 3,06 persen, Jerman 2,04 persen dan Spanyol 2,31 persen persen.

Sisanya sebesar 18,13 persen ditujukan ke berbagai negara lainnya di belahan dunia. Pengiriman matadagangan ekspor tersebut lewat sejumlah pelabuhan di Indonesia, karena pelabuhan Benoa, Bali hanya mampu menangani 52,72 persen.

Sedangkan sisanya 47,28 persen melalui pelabuhan di Jawa timur, Jawa Tengah dan DKI Jakarta, tutur Ketut Teneng.

Pewarta: IK Sutika
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2013