Adonara, Flores Timur,  (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengatakan, saat ini tim terkait sudah diterjunkan ke Pulau Palue untuk membantu para korban letusan Gunung Rokatenda pada Sabtu (10/8).

Selain melakukan pencarian terhadap korban hilang, Tim juga menyelamatkan warga yang bermukim di jalur merah, kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya, di Adonara, Flores Timur, Minggu, terkait langkah-langkah yang sudah diambil pemerintah dalam menangani letusan Gunung Rokatenda.

Gunung Rolatenda yang terletak di Pulau Palue, sekitar delapan jam pelayaran dari Maumere, Sikka itu pada Sabtu (10/8) meletus lagi dan mengelurkan lahar panas yang mengalir dari Desa Woje Wubi hingga Pantai Cua.

"Tim terkait termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTT yang dipimpin Bupati Sikka mulai kemarin (10/8) dan tadi malam tidur di Palue, mereka mencari korban, menyelamatkan warga yang berada di jalur merah," katanya.

Tim juga menghibur warga, terutama yang kehilangan sanak saudara, menguatkan mereka dan melakukan sosialisasi agar semua masyarakat yang bermukim di jalur merah, tiga km dari puncak Gunung Rokatenda dipindahkan, katanya.

Mengenai logistik, Gubernur mengatakan, logistik dan makanan siap saji sudah dikirim ke lokasi pengungsian di Maurole dan yang ada di sekitar wilayah Kabupaten Sikka.

"Kalau soal logistik, memang menjadi prioritas penanganan. Saya sudah instruksikan BPBD NTT untuk segera menyiapkan logistik dan pada Sabtu (10/8) itu juga. Llogistik sudah siap ditempat-tempat yang mudah didistribusikan," katanya.

Gunung Rokatenda merupakan gunung berapi komposit (stratovolcano) yang pernah meletus pada 2 dan 3 Februari 2013.

Gunung Rokatenda atau juga disebut Gunung Paluweh adalah sebuah gunung api yang terletak di Pulau Palue, sebelah utara Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Gunung yang bertipe strato itu merupakan lokasi tertinggi di Pulau Palue dengan ketinggian 875 mdpl.

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2013