Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto meminta maaf kepada Nadhlatul Ulama (NU), karena berhalangan hadir sebagai salah satu pembicara dalam Musyawarah Nasional (Munas) alim ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU yang diselengggarakan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat. "Panglima TNI menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran beliau dalam Munas NU," kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksamana Muda Sunarto Sjoekronoputra ketika dikonfirmasi ANTARA News di Jakarta, Sabtu. Ia menjelaskan, ketidakhadiran Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto dikarenakan harus mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Papua sejak Senin (24/7) hingga Sabtu (29/7). Sunarto menambahkan, ketidakhadiran Panglima TNI dalam Munas alim ulama dan Konbes NU tersebut, bukan berarti mengecilkan arti dari kegiatan tersebut, melainkan semata-mata kesibukkannya mendampingi Presiden SBY ke Papua. "Panglima TNI telah memberikan amanat tertulisnya yang dibacakan oleh Kasgar Kodam V/Brawijaya. Sekali lagi, kami mohon maaf atas ketidakhadiran Panglima TNI," katanya. Pada Munas alim ulama dan Konbes yang dibuka Wakil Presiden Jusuf Kalla, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto dijadwalkan hadir untuk menjadi pembicara mengenai keutuhan NKRI dan Pancasila. Namun, warga NU harus menelan kekecewaan karena topik yang sangat penting itu hanya disampaikan oleh Kasgar Kodam V/Brawijaya yang ditunjuk mewakili Panglima TNI.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006