Surabaya (ANTARA News) - Indonesianis dari Belanda, Martin van Bruinessen, menilai Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) 2006 di Surabaya (28-30/7) tampak sepi. "Saya kira, apa yang saya amati saat ini tampaknya sepi, karena tidak ada anak-anak muda yang peduli seperti LKIS," ujar orang Belanda yang menjadi Muslim "akibat" penelitian tentang tarikat itu di Surabaya, Minggu. Peneliti Tariqah Naqsybandi Haqqani itu menegaskan bahwa anak-anak muda sebaya LKIS saat ini sudah mulai tua, sedangkan anak-anak muda yang dinamis saat ini bersifat individual, bukan sebagaimana kelompok di dalam LKIS itu. "Anak-anak muda NU saat ini masih tetap peduli terhadap Munas dan Konbes NU kali ini, karena mereka juga hadir, tapi mereka bersifat individual seperti Suhaeri Misrawi, sehingga dinamikanya kurang menonjol," tegasnya. Ia mengaku belum tahu materi atau wacana pemikiran yang menarik di dalam Munas dan Konbes NU 2006 di Surabaya, namun dirinya tertarik untuk mengikuti persidangan Komisi B Bahtsul Masail Diniyyah Maudluiyyah. "Saya tertarik dengan komisi itu, karena di situ ada Fikrah Nahdliyyah yang digagas KH Ma`ruf Amin (Rois Syuriah PBNU). Saya ingin tahu gagasan itu," papar peneliti tentang Genekologi Kyai di Indonesia itu. Menanggapi penilaian Martin van Bruinessen itu, Ketua Umum PBNU, KHA Hasyim Muzadi, menyatakan penilaian itu mungkin benar, karena PBNU dalam periode sekarang sudah tidak berkutat dalam tataran wacana. "Mungkin saja sepi dalam artian wacana, karena periode sekarang memang tidak ke sana, kami ingin melakukan pemberdayaan ekonomi dan kemandirian warga, karena itu kami bekerjasama dengan PT Pertamina (Persero) dan instansi lainnya di dalam Munas dan Konbes kali ini," katanya. ANTARA melaporkan Munas dan Konbes NU sejak Sabtu (29/7) malam hingga Minggu (30/7) sore mengagendakan pembahasan sejumlah pandangan NU terhadap masalah keagamaan, keorganisasian, dan kebangsaan. Masalah yang dibahas antara lain hukum tayangan infotainment di televisi, hukum kuis SMS berhadiah, peneguhan terhadap NKRI dan Pancasila, agresi Israel di Lebanon, rangkap jabatan politik, dan sebagainya. Namun, semua pembahasan itu masih belum final dan akan diplenokan serta disahkan dalam sidang pengesahan pada Minggu (30/7) sore, kendati kalangan pers sudah mendapatkan semua draft yang akan diplenokan itu. Sementara itu, penutupan Munas dan Konbes NU di Surabaya yang dijadwalkan akan dilakukan Menko Kesra Ir H Aburizal Bakrie tampaknya akan digantikan Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni. "Menko Kesra ke Papua mengikuti kunjungan presiden," kata seorang panitia. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006