Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menjelaskan latar belakang pembelian pesawat tempur bekas dalam masa kepemimpinannya di Kementerian Pertahanan, yang dipertanyakan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

Prabowo mengatakan, pembelian pesawat tempur bekas itu menitikberatkan kepada usia pakai, bukan dari status bekas atau tidaknya pesawat tempur tersebut.

“Alat perang itu usianya kurang lebih 25 sampai 30 tahun, pesawat terbang, kapal perang, dan sebagainya. Jadi, bukan soal bekas atau tidak bekas, tapi usia pakai, kemudaan,” kata Prabowo saat sesi tanya jawab dengan Ganjar Pranowo pada debat ketiga KPU RI di Istora Senayan, Jakarta, Minggu.

Ia pun mencontohkan akuisisi pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar.

“Itu usia pakainya masih 25 tahun, Pak (Ganjar). Dan teknologi ini mengarah kepada yang lebih canggih. Kita menuju ke yang canggih, yang terbaru,” paparnya.

Menurut Prabowo, jika negara membeli pesawat tempur yang baru, maka akan memakan waktu yang lebih lama ketimbang membeli pesawat bekas. Padahal, kata dia, Indonesia membutuhkan kemampuan pencegahan (deterrent) terhadap serangan.

“Kalau kita beli baru, datangnya, Pak, baru tiga tahun; dan operasionalnya itu baru tujuh tahun. Nah, sementara tiga sampai tujuh tahun ini kita perlu deterrent, kita perlu kemampuan. Itu maksudnya latar belakang. Saya kira itu yang bisa saya jelaskan, tapi waktu yang singkat tidak cukup,” imbuhnya.

KPU RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023 dan debat kedua pada 22 Desember 2023, KPU menggelar debat ketiga yang mempertemukan para capres.

Tema debat ketiga meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.

Baca juga: Prabowo sebut COVID-19 dan Menkeu punya andil dalam pemenuhan 'MEF'
Baca juga: Ganjar: Perencanaan dalam membangun sistem pertahanan harus konsisten
Baca juga: Anies: Pembelian alutsista harus berdasarkan kebutuhan


Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2024