Jakarta (ANTARA News) - Pejabat sementara Gubernur Sulawesi Barat, Syamsul Rivai Arief Bulu mengatakan telah menghubungi Mendagri M Ma`ruf membicarakan keinginan KPUD Sulbar untuk melaksanakan pemilihan susulan di 14 tempat pemungutan suara (TPS) di enam desa di Kecamatan Mambi, Kabupaten Mamasa, dan Mendagri secara lisan telah menyetujuinya. "KPUD bersama DPRD Sulbar pada Senin (31/7) akan melakukan rapat untuk membicarakan pemilihan susulan itu, dan Gubernur akan menfasilitasi untuk menyampaikan permintaan pemilihan ulang itu secara tertulis kepada Mendagri," katanya saat dihubungi di Mamuju, Sulbar, Minggu. Menurutnya, sebanyak 2.257 pemilih yang tersebar di 14 TPS di Kecamatan Mambi, Mamasa, belum bisa melaksanakan pemilihan Pilkada Gubernur Sulbar akibat kesalahan distribusi logistik Pilkada. Sementara itu, pemilihan ulang bisa dilaksanakan kalau sudah ada izin dari Mendagri. Ke-14 TPS yang belum melaksanakan pemilihan itu terdapat di daerah konflik, sehingga logistik Pilkada yang sudah dikirim ke daerah itu, tidak tersebar ke semua pemilih. "Karena daerah konflik, sebagian logistik yang telah dikirim ke daerah itu telah terdistribusikan, sedang sebagian lainnya tidak diberikan kepada kelompok penduduk lainnya sehingga tidak bisa ikut pemilihan," katanya. Menurutnya, KPUD Sulbar memandang perlu melaksanakan pemilihan susulan di 14 TPS itu untuk mencegah timbulnya konflik baru, namun pemilihan bisa dilaksanakan jika ada izin dari Mendagri. "Saya sendiri sudah menghubungi Mendagri untuk membicarakan hal ini, walau saya belum mendapatkan permohonan menfasilitasi menyampaikan keinginan KPUD Sulbar itu kepada Mendagri. Secara lisan, Mendagri sudah menyetujuinya," katanya. Pilkada Sulbar dilaksanakan pada 20 Juli lalu dengan persentase kehadiran pemilih yang terendah di Indonesia sejak Pilkada dilaksanakan tahun lalu. Adapun 6 desa yang belum melaksanakan pemilihan karena tidak mendapatkan kertas suara itu adalah Desa Salokota, Mesakada, Pasembuk, Ahok, Mahalaan Barat, dan Indo Banya. Kesalahan distribusi logistik Pilkada penyebab tidak terlaksananya pemilihan itu. Logistik dititipkan di Polsek Mambi dengan alasan takut intimidasi. Kemudian seluruh logistik itu diambil petugas KPPS yang pro Kabupaten Mamasa, sehingga 6 desa yang menolak bergabung dengan kabupaten itu tidak bisa menggunakan hak pilihnya. Selain itu, Rivai juga mengatakan Pilkada Sulbar berlangsung secara damai dan demokratis. "Hingga sekarang, sudah ada 2 kabupaten yang telah menyampaikan hasil Pilkadanya kepada KPUD Sulbar, sedang 3 kabupaten lain masih menyelesaikan penghitungan suara," katanya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006