New York (ANTARA News) - Kurs euro sedikit melemah terhadap dolar pada Rabu (Kamis pagi WIB), meskipun data menunjukkan zona euro telah ditarik keluar atau bangkit dari resesi di kuartal kedua.

Data telah diperkirakan dan euro sudah menguat sejak pertengahan Juli, mungkin menjelaskan penerimaan tak antusias para pedagang pada Rabu, lapor AFP.

Pada 21.00 GMT (Kamis 04.00 WIB) euro berada di 1,3255 dolar, turun dari 1,3262 dolar pada Selasa.

Yen sedikit pulih dari kejatuhan pada Selasa, dengan dolar dibeli pada 98,14 yen dibandingkan dengan 98,22 yen sehari sebelumnya, dan euro pada 130,08 yen dari 130,26 yen.

Data zona euro menunjukkan bahwa ekonomi blok 17-negara itu tumbuh 0,3 persen dalam tiga bulan yang berakhir Juni, keluar dari resesi selama 18 bulan.

Perekonomian Jerman berkembang 0,7 persen, sementara Prancis tumbuh 0,5 persen, jauh di atas perkiraan untuk hanya 0,2 persen.

Tetapi angka-angka produksi industri yang lebih kuat untuk Eropa pada Selasa (13/8) telah meningkatkan harapan angka pertumbuhan yang baik, memberikan euro dorongan menjelang berita pada Rabu.

"Sayangnya euro tidak menerima dukungan dari laporan PDB yang lebih kuat," kata analis di BK Asset Management.

"Masalahnya adalah bahwa investor masih khawatir tentang tingginya tingkat pengangguran, penyeretan dari konsolidasi fiskal dan kondisi kredit yang ketat."

Penguatan dolar juga terjadi meskipun indeks harga produsen untuk Juli datar, yang kata para analis katakan sebagai tanda pelemahan ekonomi AS.

Pound Inggris naik menjadi 1,5501 dolar dari 1,5444 dolar, sementara dolar naik menjadi 0,9354 franc Swiss dari 0,9327 franc.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013