Pangkalpinang, (ANTARA News) - Satwa langka yang dimiliki propinsi kepulauan Bangka Belitung jenisnya masih sangat terbatas dan tidak satupun satwa yang bernilai jual tinggi serta keindahan bentuk yang dimiliki propinsi terdiri dari lebih 700-an pulau itu. Kepala sub Dinas Kehutanan, Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ir. Andri Wiryono MS.c, Senin (31/7) menyatakan, sebagai pulau yang terpisah dari Sumatera, beberapa satwa yang biasa ditemui di Sumatera seperti Harimau, gajah, badak dan beruang tidak terdapat dipropinsi serumpun sebalai itu. Propinsi Babel hanya memiliki satwa langka seperti Pelanduk (Kancil), Trenggiling, babi hutan dan aneka jenis ular termasuk ular lokal. Sementara untuk jenis burung, ada puluhan jenis yang hidup dan berkembang didaerah itu, seperti Murai Batu, Hwe-Hwe dan kutilang. Bangka Belitung memiliki keunggulan dibidang flora berupa banyaknya tumbuhan lokal yang sebagian jenisnya hanya ditemui di pulau tersebut seperti kayu nyatoh, mendaru, rotan manau, gaharu dan kayu arang. Sebagai daerah yang menjadi perhatian penjajah Belanda karena kaya dengan timah, propinsi kepulauan Bangka Belitung memiliki dokumen lengkap tentang flora dan faunanya. Dokumen itu kini tersimpan di museum Belanda dan dari dokumen tersebut diketahui ada nama latin dan ordo yang menggunakan kata bangkanus sebagai bukti bahwa tanaman itu ditemukan di Bangka. Terbatasnya satwa langka yang ada di pulau Bangka dan Belitung bisa diatasi dengan melepas beberapa satwa langka seperti harimau, gajah, badak, rusa dan beruang didaerah itu. Hanya saja untuk melepaskan satwa yang tergolong dalam appendix I itu karena dinilai sangat langka perlu penelitian mendalam dan kesiapan daerah untuk menjaga populasinya. "Babel tidak perlu kecil hati dengan terbatasnya jenis satwa langka didaerah itu. Dengan kemajuan teknologi bisa saja nantinya berbagai jenis satwa hasil penangkaran dikirim ke daerah itu," ujarnya.(*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006