London (ANTARA News) - Pemerintah Inggris pada Jumat menyeru warganya yang tengah berlibur di resor di Laut Merah, Hurghada, tetap berada di hotel seiring peringatan dari kepolisian Mesir soal kerusuhan yang terjadi di negara itu.

Seperti dilansir oleh AFP, Kementerian Luar Negeri Inggris hingga kini belum mengeluarkan larangan berwisata ke tempat-tempat wisata seperti Hurgrhada dan Sharm el-Sheikh di Mesir akibat gejolak politik di negara itu.

Namun diberitakan bahwa satu orang telah tewas di Hurghada pada Rabu akibat meluasnya kerusuhan ke seluruh negeri menyusul pembubaran paksa demonstran pendukung presiden terguling Mohamed Moursi di dua kamp protes Kairo.

Meski peristiwa di Hurghada masih tergolong jauh dari distrik pariwisata, Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan Kepolisian Hurghada telah mengimbau turis untuk tetap di hotel dan warga Inggris diharapkan mematuhi anjuran tersebut.

"Anda sangat disarankan menghindari semua aksi demonstrasi dan kerumunan massa. Jika ada aksi protes, tinggalkan segera. Jangan berusaha menyeberangi jalan yang ditutup oleh pasukan keamanan dan pemrotes," demikian imbauan tersebut.

Kementerian Luar Negeri tidak punya catatan rinci tentang jumlah warganya yang berada di Mesir tetapi agen perjalanan Thomson dan First Choice menyebutkan sedikitnya 11.769 turis asal Inggris sedang berada di negara itu.

Sebagian besar dari mereka berada di Sharm el-Sheikh, yang berjarak delapan jam perjalan dari Kairo.

Juru bicara kedua perusahaan wisata tersebut menegaskan bahwa aktifitas pariwisata tidak terganggu dengan gejolak politik di negeri itu.

"Tidak ada insiden di Sharm el-Sheikh atau wilayah pariwisata populer di dekat Laut Merah lainnya," kata agen perjalanan itu.

Penerjemah: Panji Pratama

Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2013