Kediri (ANTARA News) - Para pemain dan ofisial klub sepakbola Persik yang baru saja berhasil meraih juara kompetisi Divisi Utama Ligina XII/2006, dielukan ribuan warga Kediri, Jawa Timur, Senin sore. Meski baru beberapa jam tiba dari Solo, Jawa Tengah, namun sebagian besar warga masyarakat Kediri, terutama kelompok suporter fanatik Persikmania, tak lelah menunggu kedatangan para pemain sejak pagi di gapura perbatasan Nganjuk-Kediri. "Ini pengalaman berharga bagi kami. Bagaimanapun kami sangat bangga dengan prestasi Persik sekarang," kata Widodo, salah seorang Persikmania. Ia dan beberapa rekan Persikmania lainnya baru tiba di Kediri, Senin pagi sekitar pukul 06.00 WIB, setelah turut memberikan dukungan kepada tim kesayangannya itu mengalahkan PSIS Semarang dengan skor 1-0 dalam babak final di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (30/7) malam. Rombongan dan ofisial sendiri baru memasuki gapura perbatasan, tepatnya di Desa Tarokan, Kabupaten Kediri, sekitar pukul 14.00 WIB, yang kemudian dikawal ratusan sepeda motor Persikmania dalam perjalanan menuju Kota Kediri. Sepanjang 20 kilometer dari Tarokan menuju Kota Kediri, ribuan warga berderet di pinggir jalan menyambut kedatangan rombongan tim sepakbola yang sukses merebut Piala Presiden untuk kedua kalinya itu. Sementara setibanya di Balaikota Kediri, para pemain dan ofisial disambut Walikota HA Maschut dan sejumlah pejabat serta jajaran muspida. Satu-persatu pemain dan ofisial yang mengenakan kaos putih dengan garis ungu bertuliskan "Persik", mendapat kalungan bunga dari walikota, pejabat, dan pejabat muspida setempat. "Kami patut bersyukur dengan prestasi yang diraih anak-anak, karena itu kami akan memberikan penghargaan yang patut dan layak untuk mereka," kata Walikota Maschut yang juga Ketua Umum Persik. Bentuk penghargaan yang diberikan kepada para pemain dan ofisial itu adalah bonus uang sebesar Rp1 miliar yang merupakan hadiah dari sponsor utama Ligina XII. "Selain itu bagi pemain dan ofisial yang beragama Islam kami berikan hadiah berupa ibadah umroh ke tanah suci," tambah Maschut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006