Jakarta (ANTARA News) - Pasangan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi dan Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr Din Syamsuddin ditetapkan sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden (capres/cawapres) 2009-2014 oleh sebuah lembagai kajian "Next Saya`ti Center" (NSC) di Jakarta, Senin. "Pengumuman pasangan Hasyim dan Din sebagi bakal capres/cawapres itu dimaksudkan sebagai pendidikan politik kepada masyarakat dan parpol untuk menilai pasangan yang bersih dan bersikap negarawan tinggi," kata Ketua NSC, H. Ronggosutrisno, kepada pers. Menurut Ronggo, pihaknya belum menghubungi tentang kesediaan Hasyim maupun Din untuk dicalonkan sebagai capres/cawapres, dan dirinya tidak akan menemuinya untuk menjaga netralitas. "Saya optimistis bahwa Pak Hasyim dan Pak Din sebagai pemimpin ormas Islam terbesar di Indanesia akan bersedia dicalonkan sebagai pemimpin bangsa dari rakyatnya," katanya. Kendati demikian, Ronggo berharap agar KH Hasyim Muzadi dan Din Syamsuddin untuk tidak menjawab atau menanggapi pencalonan sebagai capres/cawapres 2009-2014, karena pengumumuan pencaloan saat ini baru sebagai wacana pendidikan politik bagi rakyat Indonesia. Aktivis mahasiswa tahun 1978 itu menambahkan, figur Hasyim dan Din yang memimpin ormas Islam dengan anggota di atas 100 juta jiwa itu dinilai memiliki kapasitas dan kapabilitas, serta dukungan dari berbagai komponen di dalam negeri dalam memimpin bangsa Indonesia. Selain itu, pasangan tersebut juga mendapat dukungan internasional, seperti dalam beberapa tahun terakhir Hasyim Muzadi diundang berbicara dalam forum internasional di Eropa, Amerika Serikat (AS), termasuk ke NATO, serta mendapat penghargaan dari USAID Award. Sedangkan, Din Syamsuddin juga dikenal di masyarakat internasional, yakni dalam dua tahun terakhir diundang menghadiri pertemuan tentang Islam di sejumlah negera di Asia, Eropa Timur, dan Australia. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Kautsar di Sumedang, Jabar, itu berharap melalui pengumuman pasangan Hasyim-Din akan mendapat penilaian rakyat dalam memilih capres dan cawapres 2009, dengan memperhatikan figur yang memiliki sikap kenegarawan, bersih, jujur, mampu mennyejahterakan serta mendapatkan dukungan di dunia internasional. Ronggo menambahkan, dari hasil pertemuan informal dengan sejumlah pimpinan parpol, sedikitnya tujuh parpol di DPR yang memberikan sinyal dukungan terhadap bakal capres/capres Hasyim-Din, seperti dari PPP, PKS, dan PBB.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006