Purwakarta (ANTARA) - Ratusan warga Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, masih bertahan di sejumlah titik pengungsian akibat bencana longsor di kaki Gunung Anaga, wilayah Kecamatan Tegalwaru.

"Kami berharap warga yang terdampak longsor bisa bersabar di tenda pengungsian, dan mengosongkan titik-titik di sekitar lokasi longsor," kata Penjabat Bupati Purwakarta Benni Irwan, di Purwakarta, Sabtu.

Ia mengatakan, dalam penanganan bencana longsor yang terjadi di Desa Sukamulya dan Desa Cisarua Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta, pada 4 Januari 2024, masyarakat diminta agar tetap berada berada di titik pengungsian.

Baca juga: Pj Bupati Purwakarta ajak warga Gunung Anaga mengungsi karena longsor

Menurut dia, hingga saat ini pihaknya masih meminta warga untuk mengosongkan titik-titik di sekitar lokasi longsor wilayah Kecamatan Tegalwaru.

Benni mengimbau warga Desa Sukamulya dan Cisarua, Kecamatan Tegalwaru yang terdampak longsor agar bersabar di titik-titik pengungsian.

Sebenarnya, kata dia, pihaknya menginginkan warga kembali menempati rumahnya masing-masing dan menjalankan aktivitas seperti biasa.

Baca juga: Lebih 1.700 orang di Purwakarta mengungsi akibat longsor

Namun, melihat kondisi cuaca yang masih sering terjadi hujan deras, pihaknya belum mengizinkan warga kembali ke rumahnya masing-masing.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwakarta, sebanyak 274 keluarga atau 1.006 jiwa terdampak longsor di kaki Gunung Anaga.

Sebanyak 215 keluarga atau 763 jiwa di wilayah Kecamatan Tegalwaru terpaksa mengungsi ke titik yang disediakan dan di rumah keluarga atau saudaranya.

Baca juga: Longsor susulan terjadi di Desa Sukamulya Purwakarta 

Sekitar 30 rumah juga dilaporkan tertimbun longsoran tanah akibat bencana alam tersebut.

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024