Jakarta (ANTARA News) - Para pegulat sumo profesional (rikishi) di Jepang terbagi menjadi enam divisi yang menentukan penghasilan mereka, semakin tinggi peringkatnya semakin besar gajinya. Hanya rikishi yang berada di dua divisi teratas, yaitu makuuchi dan juryo, yang digaji oleh asosiasi sumo.

Sebagai gambaran, rikishi yang mendapat gelar yokozuna, peringkat tertinggi di olahraga sumo, digaji sebesar 2.820.000 yen (sekitar Rp313 juta) per bulan.

"Sementara itu, pesumo kelas juryo mendapat 1.030.000 yen (Rp114 juta) per bulan," kata Kepala Bidang Penerangan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia Yusuke Shindo di Jakarta, Selasa.

Bagi rikishi yang menempati posisi di empat divisi terbawah (rikishi trainee), gaji hanya diberikan setiap turnamen berlangsung, yaitu enam kali dalam setahun. Turnamen sumo dilaksanakan pada bulan-bulan ganjil, yaitu Januari, Maret, Mei, Juli, September, dan November. 

Uang yang diterima rikishi trainee pun tidak seberapa dibandingkan pesumo bergelar yokozuna. Jonokuchi (peringkat terbawah) mendapat 70.000 yen (Rp7,7 juta), kelas Jonidan (kedua terbawah) mendapat 80.000 yen (Rp8,9 juta), Sandanme (ketiga dari bawah) mendapat 100.000 yen (Rp11 jtuta), dan makushita (keempat dari bawah) digaji sebesar 150.000 yen (Rp16 juta).

Prestasi dari tiap pesumo akan menentukan peringkatnya, bila performanya bagus maka rikishi akan naik tingkat, begitu pula sebaliknya. Bila sudah mencapai gelar yokozuna, posisi pesumo tetap aman di peringkat teratas.

"Jika prestasinya menurun, yang terjadi bukan turun peringkat, tapi harus pensiun," jelas Yusuke.
Per 24 Juni 2013, tercatat ada 626 rikishi di Jepang. Gelar tertinggi yokozuna dipegang oleh dua pesumo asal Mongolia. Yusuke mengemukakan bahwa memang ada pesumo yang berasal dari luar Jepang, seperti Mongolia, Brazil, Mesir, dan Hoongaria, namun jumlahnya dibatasi.

"Saya harap akan ada rikishi dari Indonesia atau Asia Tenggara. Dulu, orang Jepang tidak banyak tahu tentang Mongolia, saat ada pesumo berasal dari Mongolia, makin banyak orang tahu tentang Mongolia. Jadi, itu bisa menjadi kesempatan mengenalkan budaya," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, film bertema sumo "Shiko Funjatta" pun ditayangkan di Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia.

Sementara itu, untuk pertama kalinya Turnamen Sumo akan dilaksanakan di Istora Senayan Jakarta di pada 24-25 Agustus mendatang dalam rangka peringatan 55 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang.
 
"Ini pertama kalinya turnamen sumo berlangsung di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Sebelumnya turnamen di luar Jepang pernah dilaksanakan di Hawaii dan Taiwan," ujar Yusuke.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2013