Yogyakarta (ANTARA News) - Gempa susulan pascagempa 27 Mei 2006 di Yogyakarta dan Jateng, akan jarang terjadi, kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Yogyakarta Tyar Prasetyo, Selasa. "Dari analisa saya, gempa susulan kemungkinannya akan segera berakhir, dan kemudian tidak ada lagi," ujar dia ketika dihubungi ANTARA News di Yogyakarta. Menurut dia, karena sesar Opak diperkirakan sudah berada di posisi semula, gempa susulan akan semakin jarang terjadi. "Saat ini di sekitar jalur sesar Opak apabila terjadi gempa susulan skalanya kecil," sambungnya. Ia menyebutkan, terakhir gempa susulan terjadi beberapa hari lalu dengan kekuatan hanya 2,4 Skala Richter (SR). Namun demikian, Tyar mengingatkan meski sesar Opak sudah kembali ke posisinya, di masa-masa mendatang atau puluhan tahun nanti kemungkinan terjadi lagi gempa besar masih ada. Sebab, kata dia, sebelum terjadi gempa 27 Mei lalu sesar Opak dikenali sebagai sesar yang sedang tidak aktif. "Tetapi setelah terjadi gempa 27 Mei 2006 dengan kekuatan 5,9 SR yang mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya, kita jadi tahu ternyata sesar Opak sedang aktif," sambungnya. Menurut dia, dengan kondisi sesar yang ternyata masih aktif itu, walaupun sekarang sudah kembali ke posisi semula setelah gempa 27 Mei lalu, sesar Opak menjadi sensitif. "Karena itu, menurut analisa saya, di masa mendatang atau mungkin di atas 50 tahun nanti bisa saja terjadi lagi gempa besar yang sumber penyebabnya dari sesar Opak," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006