Beijing (ANTARA) - China menemukan hampir satu juta ton bijih lithium di Yajiang, Provinsi Sichuan, China barat daya, dan temuan ini kini terbukti menjadi sumber bijih lithium monomer tipe pegmatit terbesar di Asia, kata Kementerian Sumber Daya Alam China pada Rabu (17/1).

Lithium merupakan logam alkali lunak berwarna putih keperakan dengan nomor atom 3. Logam ini dikenal karena karakteristiknya yang unik, seperti sebagai logam paling ringan, memiliki potensial elektrokimia tertinggi, dan sangat reaktif dengan air.

Sebagai "logam energi hijau abad ke-21", lithium sangat penting dalam upaya mencapai netralitas karbon. Logam ini juga merupakan unsur penting dalam produksi kendaraan listrik, baterai lithium-ion, dan baterai surya.

Kementerian Sumber Daya Alam China akan terus meningkatkan ketersediaan dan pemanfaatan lahan-lahan pertambangan lithium, memperbesar pasokan bijih lithium, serta memacu pengembangan pasar pertambangan lithium, kata seorang pejabat di kementerian tersebut.

Bijih lithium biasanya ditemukan di negara-negara seperti Argentina, Bolivia, Chile, Australia, China, dan Amerika Serikat, yang semuanya merupakan produsen utama lithium.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024