Baghdad (ANTARA News) - Gerilyawan berseragam polisi mengklaim melakukan operasi keamanan pada Senin, menculik dan membunuh enam orang dalam serangan fajar di Utara Baghdad, kata seorang pejabat.

Serangan itu merupakan terbaru dalam kekerasan yang terjadi di seluruh negara yang memiliki kekhawatiran memacu kebangkitan pertumpahan darah sektarian yang menewaskan puluhan ribu orang pada tahun 2006 dan 2007, kata AFP melaporkan.

Pihak berwenang telah melakukan upaya yang luas untuk melawan kelompok militan dalam beberapa pekan terakhir sebagai upaya memerangi kerusuhan. Namun para pengulas dan diplomat mengatakan pemerintah tidak dapat menyelesaikan penyebab utama kekerasan.

Pada Senin, pria bersenjata berseragam polisi menyerbu beberapa rumah di sebagian besar kota Sunni Tarmiyah, hanya di Utara Baghdad, mengklaim melakukan operasi keaman, kata pejabat polisi dan Kementerian Dalam Negeri.

Mereka menculik enam orang dan meninggalkan di wilayah.

Sumber keamanan mengatakan penduduk lokal menemukan mayat enam orang itu satu jam kemudian di luar wilayah. Sumber medis di rumah sakit lokal mengkonfirmasi menerima enam mayat, semuanya ditemukan luka tembak.

Kekerasan meningkat di Irak tahun ini.

Berdasarkan data yang dikumpulkan AFP, serangan yang menewaskan lebih dari 3.600 orang sejak awal 2013,.

Perdana Menteri Nuri al-Maliki berjanji untuk menekan dengan kampanye anti militan. Namun analis mengatakan otoritas seharusnya fokus dalam mengatasi kemarahan di komunitas Arab Suni atas penganiayaan oleh Syiah yang dipimpin pemerintah dan pasukan keamanan.

(SYS/I028/H-AK)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2013