Empat medali emas UTI Pro itu masing -masing direbut Ririn Agustina (DKI Jakarta) di kelas ringan di bawah 62 kilogram (kg) putri, Catur Yuni Rianingsih (Jawa Timur) di kelas menengah di bawah 73 kg putri, dan Nuri Revani Siregar (Sumatera Utara) di kelas Bantam di bawah 53 kilogram putri.
Satu medali lainnya dihasilkan melalui taekwondoin Provinsi Aceh, Muhhamad Fathi Yusuf.
Pelatih Taekwondo UTI Pro, Satrio Rahadhani, ketika dihubungi mengatakan bahwa keberhasilan tersebut tidaklah mudah karena keenam taekowondoin Indonesia mendapat perlawanan sengit dari para lawan sejak babak awal.
"Kalau berdasarkan undian sejak awal memang hampir rata-rata tidak diuntungkan, contohnya Muhammad Fathi Yusuf harus bertanding sebanyak lima kali sebelum akhirnya merebut emas," kata pelatih yang pernah meraih medali perak pada Asian Games 1998 Bangkok.
Di kelas ringan, taekowndoin Ririn Agustina di final menang atas taekwondoin Malaysia dengan skor telak 17-5. Catur Yuni Rianingsih di kelas menengah menang atas taekwondoin Australia 13-6, dan Nuri Revani Siregar menang atas taekwondoin Srilangka.
Keempat taekwondoin tersebut kesuksesannya tidak diikuti Tikpho Ivander Nathaniel dan Supriyanto yang tersingkir di babak penyisihan.
Kendati demikian, Tim Taekwondo UTI Pro dinobatkan sebagai juara umum dengan merebut empat medali emas.
Bersamaan dengan itu, Yayasan Universal Taekwondo Indonesia (YUTI) memberikan bantuan perangkat berupa peralatan dan operator pertandingan.
Kejuaraan CK Malaysia Classic VII 2013 terebut berlangsung sejak 23 Agustus diikuti 17 negara, diantaranya Thailand, Uzbekistan, Hongkong, Australia, Kazakhtan, dan tuan rumah Malaysia.
UTI Pro juga akan mengirimkan taekwondoin Tim Poomsae di Kejuaraan Dunia Terbuka Hanmadang yang diselenggarakan setiap tahun oleh Kukiwon (World Taekwondo Headquarters) di Korea Selatan pada 28-30 Agustus 2013. Tim UTI Pro ke Korea dipimpin oleh Pelatih Poomsae Pelatnas UTI Pro Master Rahadewi Neta.
Pewarta: Aris
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2013
