Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah pada Selasa pagi melanjutkan pelemahan ke posisi Rp11.075 per dolar AS seiring belum adanya kepastian kebijakan dari stimulus keuangan bank sentral AS (The Fed).

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak melemah sebesar 235 poin menjadi Rp11.075 dibanding sebelumnya di posisi Rp10.840 per dolar AS.

"Untuk rupiah cenderung melemah ke kisaran antara Rp11.000--Rp.11.200 per dolar AS," kata Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih di Jakarta, Selasa.

Ia mengemukakan pertemuan bank sentral-bank sentral dunia tidak menemukan titik temu dengan the Fed terutama dari negara-negara berkembang yang mendesak agar bank sentral AS menjelaskan secara rinci kebijakan stimulus keuangannya.

Ia menambahkan ketidakpastian dari kebijakan the Fed itu membuat dana asing masih terus keluar dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Sementara itu, Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova mengatakan Bank Indonesia (BI) masih melakukan intervensi di pasar uang sehingga diperkirakan pelemahannya tidak terlalu dalam.

Ia menambahkan beberapa langkah yang dilakukan BI untuk menjaga nilai tukar domestik dinilai cukup membantu dalam menahan sentimen negatif dari global.

"Meski demikian, beberapa pelaku pasar masih menilai negatif kebijakan pemerintah dalam menahan sentimen global karena bersifat jangka menengah panjang, yang diharapkan pelaku pasar saat ini yakni kebijakan untuk jangka pendek," kata dia.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2013