Jakarta (ANTARA News) - PT Sucofindo (Persero) menyatakan telah menetapkan lima sasaran strategis dalam rencana penggabungan PT Surveyor Indonesia (Persero) ke dalam perusahaan tersebut tahun ini.

"Dalam proses penggabungan PT Surveyor Indonesia ke dalam PT Sucofindo, kami telah menetapkan lima sasaran strategis," kata Direktur Utama PT Sucofindo Fahmi Sadiq, dalam konferensi persnya di Jakarta, Selasa.

Pernyataan Fahmi terkait penggabungan atau merger PT Surveyor Indonesia (PT SI) ke dalam PT Sucofindo yang dicanangkan oleh Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas, dengan maksud memperkuat kedua perusahaan milik negara yang memiliki fokus bisnis serupa itu yakni di bidang jasa inpeksi, pengujian dan sertifikasi.

Fahmi mengatakan kelima sasaran strategis penggabungan PT SI ke dalam PT Sucofindo antara lain pertama memastikan konsolidasi kedua perusahaan berjalan lancar.

Menurut dia dengan meningkatnya skala bisnis, struktur organisasi perusahaan akan diperkuat dengan turut mengembangkan jenis layanan pemastian baik bagi pelanggan swasta maupun pemerintah, serta mengembangkan titik pelayanan di kawasan regional.

Sasaran kedua yakni melakukan internalisasi budaya perusahaan, sistem manajemen, GCG, dan manajemen risiko serta diikuti sasaran ketiga yaitu upaya meningkatkan reputasi perusahaan.

Sasaran strategis keempat adalah memperluas jaringan operasional dan titik layanan di dalam negeri maupun di kawasan regional. Sedangkan sasaran akhirnya adalah melalui penggabungan tersebut dapat memberikan kontribusi laba bersih sebesar Rp250 miliar bagi pendapatan negara.

Terkait proses penggabungan PT SI ke dalam PT Sucofindo, Direktur SDM dan Rencana Strategis PT Sucofindo Beni Agus Permana menjelaskan saat ini prosesnya sudah berjalan sekitar 85 persen. Sehingga pada September 2013 diharapkan kedua perusahaan sudah bergabung menjadi satu.

Dia mengulas, awalnya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 5 Maret 2013 kedua direksi perusahaan mendapatkan amanah dari Kementerian BUMN untuk mempersiapkan proses merger agar berjalan baik.

"Tindak lanjut dari situ kami di Sucofindo membentuk satu tim, demikian pula di SI membentuk satu tim. Lalu dari kedua tim tersebut dibentuklah tim gabungan untuk mempersiapkan penggabungan ini," ujar dia.

Dia menjelaskan setelah itu direncanakan penerbitan peraturan pemerintah yang saat ini sedang dalam proses penerbitan.

"Jadi masih ada beberapa tahap lagi sampai dengan terbitnya PP dan terlaksananya RUPSLB penggabungan," kata dia.

Lebih jauh Beni mengatakan saat ini porsi saham pemerintah di PT Sucofindo sebesar 95 persen, sedangkan sisanya sebesar lima persen merupakan saham milik perusahaan asing PT Societe Generale de Surveillance (SGS).

Sedangkan di PT SI saham pemerintah sekitar 90 persen, dan 10 persen sisanya milik PT SGS (asing).

"Kami berkomitmen bahwa setelah penggabungan saham PT SGS akan tetap sebesar lima persen. Maka kami akan membeli saham PT SGS, agar porsi saham PT SGS setelah dua perusahaan ini digabung pas lima persen," kata dia.

Sekretaris Perusahaan PT Sucofindo Andre Esfandiari mengatakan proses merger tersebut murni hanya menggabungkan PT SI ke dalam Sucofindo, sehingga tidak akan terjadi pergantian nama PT Sucofindo.

"Hanya PT SI nanti hilang. Tetapi penggabungan ini tentu memperkuat perusahaan, untuk bersaing tidak hanya dengan perusahaan asing surveyor di Indonesia, namun juga dengan perusahaan asing di luar negeri," kata Andre.

Pewarta: Rangga Pandu
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2013