Jakarta (ANTARA News) - Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, sampai saat ini, pihaknya belum memutuskan alokasi gas Lapangan MDA-MBH yang dioperasikan Husky-CNOOC Madura Ltd.

"Kami masih kaji kehandalan pipa lama yang akan mengalirkan gas dari Husky ke pupuk PKG (Petrokimia Gresik)," katanya saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, kalau memang berdasarkan kajian, pipa yang dioperasikan PT Pertagas itu memungkinkan, maka gas untuk PKG bisa berasal dari Husky.

Ia melanjutkan, kajian kehandalan diperlukan, karena dikhawatirkan pipa yang sudah lama dioperasikan itu tidak mampu lagi menampung gas Husky.

"Kalau tidak dikaji dulu, maka risikonya pipa bisa sampai meledak. Ini berbahaya," katanya.

Menurut dia, sesuai rapat yang dihadiri Dirjen Migas, SKK Migas, PKG, Pupuk Kujang Cikampek (PKC), dan PT Pertamina EP Cepu, diputuskan PKG dan PKC mendapat gas dari Proyek Cepu.

Namun belakangan, terdapat penemuan gas cukup besar dari Husky dan PKG meminta gas itu.

Di sisi lain, pemerintah mempunyai tugas mengurangi subsidi listrik, sehingga ada pemikiran untuk membawa gas Husky ke Bali.

"Kalau 40 MMSCFD dialokasikan ke Bali bisa menghemat BBM pembangkit Rp4 triliun per tahun," katanya.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2013