Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengupayakan stok kacang kedelai di pasaran mencukupi dan tidak terjadi kelangkaan pasokan yang dapat menyebabkan kenaikan harga.

"Kita mencukupi kebutuhan dalam negeri agar tidak menimbulkan harga meningkat dan suplainya cukup," ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa usai rapat koordinasi di Jakarta, Selasa.

Hatta mengatakan bahwa salah satu langkah yang akan diambil oleh Pemerintah dalam menghadapi kelangkaan kedelai adalah dengan melakukan impor karena pasokan dalam negeri mulai terbatas sebab masa panen yang sudah lewat.

"Memang diperlukan tambahan impor karena memang kedelai tidak ada. Saya tanya apakah masih ada kedelai yang bisa dibeli dari rakyat? Tidak ada karena sudah selesai panennya mereka," ujarnya.

Namun, dia mengakui harga kedelai impor mengalami kenaikan karena saat ini terjadi anomali cuaca yang mengganggu produksi kedelai di Amerika Serikat dan terjadi depresiasi nilai tukar rupiah.

"Di Amerika sendiri sebetulnya ada anomali sehingga memang ada kenaikan. Ada kenaikan harga kedelai, jagung, ini kita harus waspadai. Dan, tentu ada (faktor) rupiahnya juga," ujarnya.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menambahkan, saat ini, sedang dilakukan penyiagaan pasokan kedelai sebagai upaya untuk mengantisipasi kelangkaan dan gejolak harga komoditas kedelai.

"Pasokan yang ada cukup untuk beberapa bulan ke depan dan kita tingkatkan dengan produksi nasional dan dari luar negeri kalau diperlukan," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa usulan untuk membebaskan bea masuk kedelai sebagai upaya mempermudah impor tidak relevan karena saat ini pasokan kedelai memang terbatas.

Ia mengatakan bahwa Pemerintah pernah membebaskan bea masuk kedelai untuk mempermudah impor. Namun, hal tersebut ternyata hanya menguntungkan para importir dan merugikan petani lokal.

"Kita sudah punya pengalaman dan itu bukan pengalaman bagus, harga kedelai tidak pernah turun, yang untung importir. Jadi, apa pantas saya turunkan bea masuk, bukan untuk kesejahteraan rakyat, kesejahteraan pengrajin tahu tempe, melainkan untuk importir?" ujar Bambang.
(S034/D007)

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013