Jakarta (ANTARA News) - Rencana pembangunan proyek monorel di DKI Jakarta belum menghasilkan titik temu, karena Departemen Keuangan masih menolak memberikan jaminan bagi pelaksanan sistem angkutan massal ini seperti yang dituntut calon investor dari Dubai. "Masih belum ada titik temu," kata Menhub Hatta Rajasa kepada pers di Istana Wakil Presiden, Rabu, usai berlangsungnya pertemuan yang dipimpin Wapres Jusuf Kalla dengan para pejabat pusat dan DKI mengenai rencana pembangunan proyek monorel tersebut. Rapat tersebut yang dimulai sekitar pukul 13.00 WIB semula dipimpin Wapres, namun sekitar pukul 14.00, Jusuf Kalla meninggalkan kantornya karena harus mengantar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan meninggalkan Jakarta Rabu siang menuju Kuala Lumpur, Malaysia, untuk menghadiri Sidang Darurat OKI mengenai situasi di Timur Tengah. Pada acara yang dihadiri pula Gubernur Jakarta Sutiyoso, dibahas tuntutan calon investor dari Dubai mengenai kelayakan proyek ini yang diperkirakan menelan biaya 525 juta dolar AS. "Dubai minta jaminan," kata Menhub, sambil mengatakan bahwa Pemda DKI memperkirakan angka penumpang monorel ini bisa mencapai rata-rata 160.000 orang/hari. "Jangan-jangan angka ini terlalu kecil atau sebaliknya terlalu besar," ungkap Menhub. Karena itu rapat minta Pemda DKI untuk mengkaji ulang proyek ini terutama yang berkaitan dengan jumlah penumpang serta nilai ekonomisnya dan bukannya tentang perlu tidaknya monorel tersebut. "Pemda DKI harus meyakinkan kepada Dubai bahwa jaminan bagi proyek monorel adalah proyek itu sendiri, dan bukannya perlu ada jaminan pemerintah pusat," tegas Hatta Rajasa.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006