Dalam pembicaraan telepon pada Selasa, Lavrov juga mengatakan kepada Kerry bahwa Moskow mengingatkan keadaan itu merusak upaya diplomatik untuk mengakhiri kemelut tersebut, pada saat perkiraan muncul mengenai tindakan militer Barat terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad.
"John Kerry mengajukan penilaian yang katanya telah didasarkan pada informasi dari sumber terpercaya dan menurutnya pemerintah Suriah yang harus disalahkan untuk insiden penggunaan senjata kimia," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.
"Argumen ini ditolak oleh Sergei Lavrov, yang mengedepankan posisi Rusia," katanya.
Lavrov mengatakan, Moskow menginginkan pertukaran informasi obyektif dan substantif mengenai bukti serangan kimia di Suriah.
Rusia telah berulang kali menyatakan keraguan bahwa pemerintah Suriah terlibat dalam serangan senjata kimia, dan berpendapat bahwa tampaknya serangan dilakukan oleh pemberontak dengan tujuan mendiskreditkan rezim Bashar, demikian AFP.
(H-AK)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013