Pamekasan (ANTARA News) - Sekelompok aktivis mahasiswa menamai diri "Mahasiswa Peduli Demokrasi Pamekasan, Madura", Rabu sore berunjuk rasa menyerukan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersikap netral dalam Pilkada.

Seruan itu mereka sampaikan bertepatan menjelang pemungutan suara Pemilukada Jawa Timur yang akan berlangsung Kamis, 29 Agustus 2013.

Aksi seruan moral mahasiswa ini digelar di area monumen Arek Lancor, Pamekasan. Mereka membawa berbagai poster dan spanduk yang berisi kritikan atas kinerja penyelenggara pilkada yang dinilai tidak netral bahkan cenderung memihak salah satu pasangan tertentu.

"Kami tidak ingin pesta demokrasi di Pamekasan ini dinodai oleh oknum penyelenggara pemilu. Oleh karena itu, KPU harus bersikap netral, jangan menjadi tim sukses pasangan calon tertentu," kata korlap aksi itu, Dita Purwanto.

Mahasiswa menilai ada oknum penyelenggara Pilkada di Jawa Timur yang memihak pasangan calon tertentu itu sebagaimana telah menjadi isu di sejumlah media. Salah satunya seperti penyebaran pesan Ketua KPU Jatim melalui BlackBerry Messenger yang isinya ajakan dukungan untuk calon tertentu.

Dia menyatakan, sebagai mahasiswa yang merupakan agen perubahan sosial, pihaknya merasa bertanggung jawab atas berbagai isu dugaan penyimpangan dalam Pilkada, terutama yang dilakukan secara tidak sehat.

"Oleh karenanya, melalui aksi ini, kami mengajak kepada semua penyelenggara pilkada, agar benar-benar komitmen berpegang teguh pada aturan yang berlaku dan tidak memihak pasangan tertentu," kata Dita.

Unjuk rasa mahasiswa di area monumen Arek Lancor Pamekasan ini menjadi perhatian pengendara kendaraan bermotor yang melintas di jalur itu.

Di akhir aksinya, mahasiswa juga sempat membakar gambar Ketua KPU Jatim Andre Dewanto Achmad dan Cagub Khofifah Indar Parawansa.

Aksi pembakaran ini sebagai salah satu bentuk protes atas tindakan ketua KPU yang dinilai tidak netral yakni diduga memihak pasangan calon gubernur dengan nomor urut 4 tersebut.

Akan tetapi, sebagian masyarakat Pamekasan menilai, aksi membakar poster cagub Khofifah Indar Parawansa dan Ketua KPU Jatim yang dilakukan sekelompok mahasiswa itu hanya sebatas mencari popularitas belaka, karena pelaku merupakan pendukung Cagub Khofifah.

Beberapa saat setelah unjuk rasa digelar, korlap aksi Dita Purwanto mengirim pesan melalui "BBM" yang isinya mengajak agar mencoblos pasangan cagub/cawagub nomor urut 4, yakni Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumaweredja (Berkah).

"Jangan lupa besok coblos Khofifah-Herman No 4 calon yang bersih, jujur dan cerdas. Ajak semua sanak keluarga, teman, sahabat. Semoga Berkah," demikian `broadcast" korlap aksi Dita Prwanto yang juga Ketua Umum Pergerekan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pamekasan itu.

"Jadi hemat saya, aksi tadi itu hanya untuk mencari popularitas semata. Karena pelaku aksi dan pembakaran yang berunjuk rasa memang pendukung Khofifah," kata salah seorang warga Pamekasan Nanang yang juga memantau langsung unjuk rasa mahasiswa di monumen Arek Lancor, Rabu sore itu.

Unjuk rasa yang digelar sekelompok aktivis mahasiswa di Pamekasan itu hanya berlangsung sekitar 10 menit dan selanjutnya membubarkan diri, karena aksi yang mereka gelar tidak mengantongi izin dari petugas kepolisian Polres Pamekasan.

Secara terpisah, anggota KPU Pamekasan Agus Kasianto menyatakan, pihaknya akan tetap bersikap netral dalam pelaksanaan Pilkada.

Kalaupun ada anggota yang berpihak, menurut dia, itu hanyalah oknum. Sebab institusi penyelenggaran memang mengharuskan bersikap netral, yakni memberlakukan sama semua pasangan calon.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2013