Jerusalem (ANTARA News) - Sedikitnya 160 roket menghantam Israel, Rabu, yang merupakan serangan terbesar dalam satu hari dari Libanon sejak negara Yahudi itu melancarkan serangannya terhadap Hizbullah tiga pekan lalu. Sedikitnya satu orang tewas dan 19 lainnya terluka, dua dari mereka serius, dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang menyaksikan sedikitnya 36 roket menghantam daerah berpenduduk padat. Satu dari roket-roket itu menghantam dekat kota Beit Shean sekitar 60 Km dari perbatasan Libanon, serangan terdalam ke Israel sejak mulainya konflik Libanon. Sejumlah roket, seperti dilaporkan AFP, juga menghantam bagian utara negara itu, termasuk di kota Kiryat Shmona, Nahariya, Safed, Maalot, Carmiel dan Acre. Hizbullah telah menembakkan lebih dari 2.000 roket di Israel utara sejak dimulainya serangan di Libanon 12 Juli, yang menewaskan 19 warga sipil. Serangan Rabu terjadi setelah ketenangan selama dua hari dari tembakan -- hanya dua roket ditembakkan Senin dan 13 pada Selasa -- yang sesuai dengan ketenangan 48 jam dalam serangan udara yang disetujui oleh negara Yahudi itu setelah serangannya di desa Qana Libanon yang menewaskan 52 orang, kebanyakan dari mereka anak-anak. Sebelumnya, jumlah roket terbesar yang ditembakkan di Israel dari Libanon dalam satu hari adalah 156.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006