Jakarta (ANTARA News) - Volume pergerakan turis dunia pada 2012 ditaksir mencapai lebih dari 1,035 miliar orang dan tahun ini diperkirakan angka itu akan naik.

"Potensi ini yang harus kita tangkap sehingga kita bisa menjaring lebih banyak turis dunia ke Indonesia," kata Dirjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Esthy Reko Astuty di Jakarta, Jumat, ketika membuka acara Indonesia Tourism & Creative Economy Fair (ITCEF) 2013.

UN World Tourism Organization (UN WTO) mencatat pada 2012 jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang melakukan perjalanan telah mencapai titik sejarah dengan 1,035 miliar atau bertumbuh 4 persen dari tahun sebelumnya.

Esthy menambahkan, jika dilihat dari kawasan pertumbuhan maka Asia Pasifik dan Asia Tenggara mencapai pertumbuhan tertinggi, masing-masing di atas 7 persen dan 9 persen.

"Sebenarnya ini peluang yang sangat baik meski dunia sedang dilanda krisis global, tetapi sejak dulu sektor pariwisata terbukti tahan krisis," katanya.

Mengutip data UN WTO dari segi pengeluaran wisman, pertumbuhan tertinggi bersumber dari China (41 persen) dengan pengeluaran 102 miliar dolar AS dan Rusia (30 persen).

Pada semester pertama 2013 pertumbuhan wisman mencapai 5 persen dan pertumbuhan pengeluaran tertinggi adalah China.

"Pertumbuhan wisman secara global diperkirakan akan mendekati 4 persen dan Asia Tenggara akan tetap menjadi kawasan yang mengalami pertumbuhan tertinggi," katanya.

Esthy mengatakan, pertumbuhan wisman di Indonesia saat ini sekitar 7 persen (semester pertama) dan saat ini pemerintah tengah menggalakkan promosi ke pasar-pasar yang bertumbuh pesat seperti China dan Rusia.

Pada kesempatan yang sama, pihaknya membuka acara ITCEF 2013 yang digelar di Hall B JCC pada 30 Agustus-1 September 2013 yang diikuti 113 stand pameran.

Sebanyak 78 stand ekonomi kreatif, 10 stand maskapai dan travel, 16 stand perhotelan, dan 9 stand BPPD.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) Yanti Sukamdani mengatakan ITCEF 2013 berharap acara ini juga melibatkan perwakilan bisnis dari Malaysia, China, Korea, India, dan Australia.

"Acara ini juga dirangkai dengan INA Culinary yang diikuti oleh 100 stand," katanya.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2013