Tokyo (ANTARA News) - Media Jepang Kamis mengejek petinju mereka Koki Kameda menyusul kemenangannya dalam kejuaraan tinju Asosiasi Tinju Dunia (WBA) dengan mengatakan dia tidak pantas memenangi pertarungan itu. Petinju flamboyan berusia 19 tahun itu terlihat menangis setelah hakim menghadiahkan kepada dia gelar kelas terbang ringan WBA Rabu, kendati dia dihujani pukulan oleh Juan Landaeta, lawannya asal Venezuela berumur 29 tahun. "Benar-benar sebuah lelucon," demikian bunyi judul berita utama koran Sankei Shimbun sebagai reaksi atas pertandingan gelar Rabu di Yokohama itu. "Itu jelas keputusan atas dasar untuk menguntungkan tuan rumah," tulis koran itu. "Semua orang yakin Kameda kalah dalam pertarungan itu. Keputusan itu akan tetap diingat sebagai noda." Lebih 30.000 orang menyatakan protes, kata Tokyo Broadcasting System, yang menayangkan langsung pertandingan itu. Kameda terjatuh pertama kali dalam karirnya pada ronde pembukaan dan bagian atas mata kanannya robek. Dia selamat dari serangan dengan merangkul kendati dia sempat mendaratkan pukulan terhadap lawannya asal Venezuela itu. Beberapa penonton meninggalkan arena sebelum keputusan diumumkan, dengan anggapan petinju Jepang itu sudah pasti kalah. Tapi hakim memberikan kepada Kameda gelar yang ditinggalkan petinju Panama Roberto Vasquez itu. "Keputusan yang mencemaskan" dan "Dihina dengan jatuh pertama kali" tulis berita utama koran terlaris Yomiuri Shimbun menyusul pertarungan kontroversial itu, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006