Jakarta (ANTARA) - Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengaku sangat kecewa setelah tersingkir di perempat final Indonesia Masters 2024 setelah disingkirkan wakil Jepang Nozomi Okuhara di 20-22. 11-21 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat.

Pada laga itu, Jorji, sapaan akrab Gregoria, mengaku sangat kecewa dengan permainannya terkhusus di gim kedua dimana ia kalah dengan selisih 10 poin dengan skor 11-21.

Sebagai tunggal putri peringkat 7 dunia, juara BWF World Junior Championships 2017 tersebut malu dengan permainanya yang sangat buruk di gim kedua.

“Saya merasa kecewa dan juga malu mengingat penampilan saya seharusnya tidak mudah untuk menyerah. Sebagai pemain yang ada di posisi ranking 10 besar dunia, saya seharusnya tidak boleh menunjukkan permainan seperti di gim kedua,” kata Jorji seusai laga.

“Saya kurang yakin dengan serangan yang akan saya gunakan di laga ini. Saat saya tertekan, saya menjadi bingung menggunakan pola serangan yang dilakukan,” tambahnya.

Baca juga: Duel sengit berakhir dengan kekalahan bagi Gregoria di perempat final

Dengan hasil ini Jorji kembali gagal memenangi laga saat menghadapi Okuhara dari tujuh pertemuan terakhir. Tercatat pada perjumpaan terakhir di 16 besar China Masters 2023, Jorji juga menyerah dari tunggal putri ranking 23 dunia tersebut dengan skor 12-21, 21-15, 16-21.

“Aku merasa harus terus berusaha untuk bisa bersaing dan mendapatkan poin. Hari ini saya merasa permainan saya tidak bisa keluar dari tekanan sehingga kesulitan mengubah keadaan,” kata Gregoria.

Dengan hasil ini, Jorji mengulangi catatan buruk pada awal tahun setelah sebelumnya juga terhenti di perempat final Malaysia Open 2024 dan takluk lebih awal di India Open 2024.

Selain itu, hasil ini juga membuat Indonesia tak menyumbang wakilnya di semifinal nomor tunggal putri setelah dua wakil sebelumnya Putri Kusuma Wardani dan Ester Nurumi Tri Wardoyo gugur di 16 besar.

Baca juga: Putri KW petik pelajaran dari pengalaman di Indonesia Masters 2024

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Hernawan Wahyudono
COPYRIGHT © ANTARA 2024