New Delhi (ANTARA News) - India sedang mempertimbangkan menutup stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) pada malam hari sebagai salah satu dari sejumlah "langkah-langkah penghematan" yang bertujuan untuk memangkas membengkaknya tagihan impor minyak.

Menteri Perminyakan Veerappa Moily pada Senin mengatakan bahwa rincian mengenai kebijakan baru yang diharapkan akan diperkenalkan akhir bulan ini, belum selesai.

"Kami belum berhasil membuat rinciannya, bagaimana langkah-langkah penghematan atau misi konservasi itu akan diluncurkan," kata Moily kepada saluran berita NDTV seperti dikutip kantor berita India Press Trust of India (PTI).

Tetapi menteri mengatakan pada Minggu bahwa "penutupan SPBU selama malam hari adalah salah satu dari langkah-langkah yang sedang dibahas," menurut PTI.

"Kami belum memutuskan. Ini hanya usulan," kata Moily kepada PTI, menambahkan bahwa pihaknya akan meluncurkan langkah-langkah penghematan pada 16 September.

India mengimpor sekitar 80 persen dari kebutuhan minyaknya dan tagihan impornya telah meningkat secara dramatis karena harga global yang tinggi dan kurs rupee yang turun tajam, demikian laporan AFP.

Kementerian perminyakan ingin mengurangi permintaan bahan bakar minyak (BBM) sebesar tiga persen dan menghemat sekitar 2,43 miliar dolar AS dalam arus keluar valuta asing.

Berita tentang langkah-langkah yang diusulkan itu muncul ketika perusahaan pengilangan minyak terbesar negara itu, Indian Oil Corporation, menaikkan harga bensin lebih dari 3,5 persen, menyusul penurunan nilai tukar rupee ke rekor terendah.

Seorang juru bicara oposisi utama Partai Bharatiya Janata Shahnawaz Hussain menyerang kebijakan tersebut sebagai "langkah aneh" oleh pemerintah.

"Bukankah orang mengisi tangki bahan bakar mobil mereka di pagi hari? Ini adalah langkah yang aneh oleh Moily," kata Hussain, menurut PTI.

Pemerintah telah menderegulasi sebagian BBM dan menaikkan harga minyak diesel dalam upaya untuk mengatasi balon utang yang sebagian disebabkan oleh subsidi BBM.

India dijadwalkan akan menggelar pemungutan suara pada Mei tahun depan dengan bertahannya inflasi tinggi menjadi salah satu isu utama yang meresahkan para pemilih.

New Delhi menandatangani kesepakatan pada bulan lalu yang akan meningkatkan penjualan minyak mentah Irak kepada India. Irak telah melampaui Iran yang dihantam sanksi-sanksi sebagai pemasok minyak mentah terbesar kedua India setelah Arab Saudi, demikian AFP.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2013