Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (AKUMINDO) Harris Sofyan Hardwin mengungkapkan terdapat sebanyak 196,4 juta pengguna niaga-el di Indonesia tercatat pada akhir 2023 dengan proyeksi angka tersebut akan meningkat seiring bertambahnya usia anak-anak muda yang memasuki usia produktif.

“Data yang kami dapatkan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, terdapat sekitar 196,4 juta pengguna niaga-el di Indonesia pada akhir 2023. Ini akan terus bertambah dengan seiring bertambah pula usia anak-anak muda sekarang yang mungkin akan masuk ke usia produktif,” kata Harris dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, para pengguna niaga-el tersebut menjadi salah satu penyumbang dari kegiatan-kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia dengan usaha di bidang makanan menjadi salah satu penerima manfaat ketika menggunakan online food delivery.

Baca juga: Akumindo apresiasi upaya pemerintah genjot investasi libatkan UMKM

Dalam kesempatan tersebut, Harris juga menegaskan bahwa UMKM merupakan salah satu penopang ekonomi Indonesia.

“Bahkan saat debat calon wakil presiden (cawapres) kemarin, UMKM juga menjadi salah satu topik. Kenapa ini penting? Karena ada sekitar 64 juta UMKM di Indonesia dengan hampir 60,5 persen adalah penyokong PDB (Produk Domestik Bruto) Nasional,” tutur Harris.

Pada tahun lalu, nilai PDB yang dihasilkan dari UMKM mencapai sekitar Rp9.580 triliun. Nilai tersebut, terbilang lumayan besar dibandingkan dari industri-industri besar lainnya yang terbagi atas beberapa kluster dengan 87 persen berasal dari industri atau usaha mikro.

Baca juga: Pelaku minta dukungan pemerintah kembangkan produk berbasis teknologi

Selain sebagai penopang ekonomi, UMKM juga menjadi penunjang lapangan kerja terbesar di Indonesia.

“Sebanyak 97 persen lapangan pekerjaan muncul dari industri UMKM dengan 87 persen didominasi pekerja usaha mikro, lalu 5,7 persen di usaha kecil, kemudian sebanyak 3,3 persen di usaha menengah,” papar dia.

Harris lantas menyebut bahwa pada awalnya, ekosistem UMKM hanya terbagi atas tiga hal utama yaitu dari pemerintah, perbankan, dan asosiasi atau jaringan bisnis. Saat ini, ekosistem itu telah mengalami perubahan dengan mengacu perubahan ekonomi, regulasi, dan gaya bisnis.

"Ditambah lagi dengan niaga-el yang menjamur di Indonesia serta layanan jasa kurir dan pengiriman,” tandas dia.

Baca juga: Akumindo minta perusahaan fintech dorong percepatan digitalisasi UMKM

Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Siti Zulaikha
COPYRIGHT © ANTARA 2024