Jakarta (ANTARA News) - Permintaan masyarakat terhadap Obligasi Negara RI (ORI) seri 001 (SUN Ritel) per 3 Agustus sudah mengalami kelebihan (oversubscribe) dari target indikatif sebesar Rp2 triliun. "Berdasar informasi per 3 Agustus sudah oversubscribe, yang jauh dari target indikatif Rp2 triliun. Per 3 Agustus sudah mendekati Rp3 triliun," kata Direktur Pengelolaan Surat Utang Negara Ditjen Perbendaharaan Depkeu, Rahmat Waluyanto, di Jakarta, Jumat. Namun data lengkap mengenai jumlah permintaan yang masuk, katanya, baru akan diumumkan secara resmi setelah "settlement" pada 9 Agustus. "Data tentang jumlahnya baru akan diumumkan resmi setelah 'settlement' 9 Agustus karena prosesnya belum selesai termasuk penetapan oleh Menteri Keuangan," katanya. Ia menyebutkan, keputusan final tentang jumlah yang diambil dari permintaan yang masuk ada di tangan Menteri Keuangan. "Komposisi pemesanan juga belum bisa dilakukan karena datanya belum disampaikan oleh agen penjual," katanya. Pemesan ORI-001, jelasnya, juga tidak ada yang berasal dari orang asing karena pembeli harus WNI dengan menunjukkan KTP atau SIM. Menurut Rahmat, sebelas agen penjual menyatakan optimistis bahwa target penawaran masing-masing dapat tercapai bahkan sejumlah agen penjual sudah di-"up size" (diperbesar) beberapa kali. Pencapaian target indikatif sebenarnya bukan satu-satunya yang penting karena yang terpenting adalah adanya basis investasi pada SUN Ritel dapat mulai dibangun. "Yang penting masyarakat mulai sadar untuk berperan aktif dalam pembiayaan negara sekaligus investasi. Kita ingin mengubah paradigma masyarakat dari `saving society` menjadi `investment society` sehingga pertumbuhan ekonomi optimal karena ditunjang pemanfaatan aset masyarakat secara produktif," katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006