Jakarta (ANTARA News) - Partai Amanat nasional (PAN) menawarkan gagasan pertemuan elite-elite politik nasional untuk menyamakan persepsi dan menyatukan langkah guna mengatasi persoalan yang dihadapi bangsa, negara dan masyarakat. "Elite politik, misalnya, SBY dengan Megawati belum islah, belum ada pertemuan. Komunikasi politik antarelite politik sangat penting untuk mengatasi keadaan," kata Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir di Gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat. Mas Tris--sapaan Soetarisno Bachir--mengingatkan bahwa delapan tahun reformasi belum banyak menghasilkan kenyataan yang menggembirakan terutama menyangkut kesejahteraan masyarakat. Rakyat justru seolah makin jauh dari sejahtera. Budaya saling menyerang dan memojokkan tidak menyelesaikan keadaan, bahkan sebaliknya, memperburuk keadaan, walaupun hal itu dianggap sah menurut demokrasi. Sikap oposisi terhadap pemerintah juga menghambat pembangunan bangsa. Dia menjelaskan, PDIP sebagai oposisi akan sangat berpengaruh terhadap situasi di masyarakat dan pemerintahan karena PDIP memiliki puluhan juta pendukung. Jika pemimpin PDIP oposisi terhadap pemerintah, tentu pengikutnya juga melakukan oposisi. "Kondisi seperti ini tidak sehat karena oposisi justru terjadi di saat bangsa seperti ini," katanya. Mas Tris menyatakan, tidak perlu ada "rong-rongan" bagi pemerintah untuk menjalankan program kerjanya. Semua pihak juga sebaiknya bahu-membahu untuk membantu mengatasi keadaan. Selama ini upaya mengatasi keadaan masih mengalami hambatan karena elite-elite politiknya saling berseberangan. SBY dan Megawati perlu bertemu karena Mega memiliki gerbong (pendukung) dengan puluhan juta pendukung. "Komunikasi politik antarelite plitik penting untuk mengatasi keadaan," katanya. Mengenai Amien Rais yang sering bersuara keras menyikapi kebijakn pemeritah, Mas Tris menyatakan, meski sering menyatakan kritik, Amien tidak lagi memiliki gerbong. PAN mengembangkan politik yang sehat dan politik benar-benar diarahkan untuk kepentingan rakyat. Sikap PAN itu bukan berarti PAN tidak lagi bersikap kritis terhadap pemerintah. "Suara-suara keras di DPR itu banyak dari PAN. Kami juga pastikan PAN akan bersaing dengan Partai Demokrat pada Pemilu 2009," katanya. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006