Beijing (ANTARA News) - China dan Jepang kembali saling meningkatkan kewaspadaannya, terkait sengketa wilayah di Laut China Timur, setelah dua pesawat pembom China melintas di perairan internasional di sekitar Okinawa dan Miyako, Jepang, Minggu.

Kementerian Pertahahan China dalam pernyataannya, Senin, menyatakan dua pesawat pembom H-6 itu terbang di perairan internasional di sekitar Okinawa dan Miyako, namun tidak bertujuan mengusik kedaulatan Jepang.

"Itu hanya bagian dari latihan dan patroli rutin, di sepanjang wilayah China di Laut China Timur hingga ke bagian barat Pasifik tanpa melanggar wilayah udara Jepang," kata juru bicara kementerian di Beijing.

Dua pesawat H-6 yang melintas di sekitar Okinawa dan Miyako pada Minggu tersebut, diakui China sebagai pesawat milik Angkatan Laut China.

Biro Informasi Kementerian Pertahanan menegaskan keberadaan dua pesawat itu sebagai bentuk latihan rutin dilalui dari wilayah China di Laut China Timur hingga ke Pasifik Barat.

"China memiliki kebebasan untuk melakukan aktivitas apapun, termasuk latihan militer di wilayah perairan dan udara yang menjadi bagian dari kedaulatannya," demikian pernyataan Biro Infomarsi Kementerian Pertahanan China.

Sementara itu media Jepang melaporkan keberadaan dua pesawat pembom China di sekitar wilayah udara Okinawa dan Miyako merupakan salah satu cara China untuk memamerkan kekuatannya.

Aksi China tersebut mau tidak mau telah membuat Jepang kembali meningkatan kewaspadaannya di sekitar Laut China Timur di mana kedua negara bersengketa atas gugusan pulau yang disebut Diaoyu di China atau Senkaku di Jepang.

Terlebih China beberapa waktu lalu juga "memamerkan" kekuatannya di sekitar Okinawa dan Miyako saat satuan armada kecil kapal perang China untuk pertama kali terdeteksi berlayar melalui jalur selat sempit di antara Kepulauan Okinawa dan Pulau Miyako, Jepang pada 2012.

Armada perang laut kecil itu terdiri atas dua kapal perang jenis perusak (destroyer), yang memiliki kemampuan meluncurkan peluru kendali, dua kapal jenis fregat, dua kapal penyelamat kapal selam, dan satu kapal logistik.

Pewarta: Rini Utami
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2013