Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Maritime Institute (IMI) mengusukan agar syarat menjadi capres antara lain memiliki visi maritim, karena Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki 17.504 pulau dan 2/3 wilayahnya berupa lautan.

"Kita tidak bisa menjiplak strategi pembangunan negara manapun di dunia, karena Indonesia sangat berbeda, baik aspek geografis, kultur masyarakat, keragaman suku bangsa, sehingga diperlukan treatmen khusus pula," kata Direktur Eksekutif IMI, Y Paonganan kepada pers di Jakarta, Senin.

Menurut pria yang biasa disapa "Ongen" itu, Untuk menjadikan Indonesia sesuai cita-cita para pendiri bangsa dan keinginan seluruh rakyatnya, tentu dibutuhkan sosok pemimpin yang benar-benar memahami kondisi tersebut.

Pemimpin yang miliki visi maritim adalah sosok yang paling ideal untuk memimpin bangsa ini, ujarnya.

"Kami dari IMI mendesak partai politik yang nantinya akan mengusung calon presiden, agar menyeleksi calon tersebut bukan saja dari kepopuleran yang tinggi, tapi yang paling penting adalah visi dan strategi menjadikan Indonesia negara yang makmur dan sejahtera dan pandai mengelola negara ini karena miliki visi maritim," katanya.

Ongen menambahkan, jika diperlukan, IMI siap membantu partai-partai politik untuk memberikan masukan visi maritim dari tokoh-tokoh yang akan diusung menjadi capres.

"Kami butuh pemimpin yang visioner, bukan pemimpin yang populer karena mampu memanfaatkan media dan segala macam strategi mencari simpati rakyat agar elektabilitasnya naik," kata pakar maritim itu.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2013