Jakarta (ANTARA News) - Setelah melalui proses penjurian sekitar satu bulan, Dewan Juri Jakarta Art Awards (JAA) menobatkan enam lukisan dari ribuan lukisan yang dikirim kepada panitia sebagai lukisan terbaik. "Saya bangga dengan karya-karya yang terkumpul karena kualitasnya memang bagus," kata Srihadi Soedasono, salah satu anggota dewan juri, di acara penyerahan hadiah bagi lukisan terbaik JAA di Ancol, Jakarta, kemarin. Lukisan-lukisan tersebut adalah "Mosaik Jakarta" karya Cubung Warsono (Jakarta), "Prey" karya Cucu Rchyat (Majalaya), "Grass Attack" karya Hayatudin (Yogyakarta), "Ibukota Batu" karya Julnaedi MS (Yogyakarta), "www.jakartawindow.co.id" karya Paul Hendro, dan "Apa Yang Akan Terjadi" karya Teguh Wiyatno (Temanggung). Lebih lanjut Srihadi mengatakan para pelukis jangan puas dengan apa yang telah diraih. Usaha untuk meningkatkan kualitas tetap harus dilakukan sehingga tercipta berbagai inovasi, terutama dalam seni lukis. Teguh Wiyatno, pelukis "Apa Yang Akan Terjadi", mengatakan dirinya tidak menyangka akan menjadi salah satu yang terbaik karena banyaknya pesaing. "Lukisan saya menggunakan cat air, sedangkan yang lain kebanyakan pakai cat minyak. Saya sangat bersyukur bisa menang," katanya. Sementara itu, pelukis "Mosaik Jakarta" Cubung Warsono mengatakan kemenangan kali ini adalah prestasi kesekian kalinya dalam karirnya sebagai pelukis. Sebelumnya, pelukis asal Jakarta itu telah masuk lima besar pelukis terbaik dalam Philip Morris Awards pada tahun 2000 dan Golden Palet Awards pada tahun 2005. Dewan juri JAA yang terdiri dari praktisi seni dan akademisi akhirnya menobatkan enam lukisan sebagai lukisan terbaik dari 3.200 lukisan yang dikirim kepada panitia dalam bentuk foto. Jumlah itu diseleksi hingga menghasilkan enam karya terbaik yang masing-masing pelukisnya akan mendapatkan hadiah Rp25 juta. Sebenyak 70 lukisan yang memenuhi kriteria dari seluruh karya yang diterima panitia akan dipamerkan di Galeri Pasar Seni Ancol, Jakarta, dari tanggal 5-20 Agustus 2006. Dalam kegiatan untuk memperingati HUT Jakarta ke 479 itu juga dipilih lukisan favorit pengunjung pameran. Enam pelukis lukisan favorit tersebut akan mendapatkan hadiah yang sama dengan enam pelukis terbaik.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006