Jakarta (ANTARA News) - Jamaah calon haji asal DKI Jakarta mendapat layanan katering pada saat tidak mendapat jatah catering dari panitia pusat.

"Yang dilayani pemerintah pusat hanya di Madinah delapan hari dan Armina lima hari. Sisanya dari Pemda, diberikan kepada jamaah sampai ke maktab-maktab di mana mereka tinggal," ujar petugas monitoring Pemprov DKI Djubaidi Adih yang ditemui saat pemberangkatan kloter pertama di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa.

Djubaidi mengatakan, Pemprov DKI menganggarkan Rp15 miliar untuk katering jamaah haji tersebut dengan rincian dua kali makan ditambah sarapan pagi selama 24 hari di luar jatah yang diberikan panitia ibadah haji pusat.

"Tujuannya untuk mendorong kekhususan beribadah," kata Djubaidi yang berasal dari Biro Dikmental DKI Jakarta itu.

Lebih lanjut ia menjelaskan, menu makanan bagi jamaah yang dimasak oleh warga Indonesia di Arab Saudi tersebut mengutamakan menu ayam, daging dan ikan.

"Semua gratis dan akan diberi label siang atau malam sehingga makanan siang tidak dimakan waktu malam," katanya.

Pemprov DKI juga memberi bantuan transportasi bagi jamaah asal Jakarta yang mendapat pemondokan dengan jarak di atas 1,5km dari Masjidil Haram.

"Disediakan bus 18 unit. Jamaah hanya perlu menggunakan ID card untuk mengunnakan jasa angkutan tersebut,l tambah Djubaidi.

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2013