Kediri (ANTARA News) - Ketua Organisasi Wilayah Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Timur, Latief Burhan, mengingatkan warga masyarakat, terutama kaum ibu-ibu untuk mengurangi menonton gosip para artis di TV yang dikemas dalam acara infotainment. "Apa yang difatwakan oleh ulama baru-baru ini patut kita patuhi. Karena memang siaran-siaran infotainment sudah tidak lagi mendidik masyarakat," katanya saat ditemui di Kediri, Sabtu. Ia berpendapat, tidak ada nilai positif yang bisa diambil masyarakat dalam tontonan infotainment yang belakangan ini sudah menjadi bagian dari komoditas industri media. "Pemberitaan dalam infotainment sudah mengarah pada pembunuhan karakter seseorang. Lebih-lebih pekerja infotainment sendiri tidak bisa membatasi diri, mana informasi yang harus dipublikasikan dan mana yang tidak," ujarnya. Menurut dia, pada saat-saat pertama muculnya infotainment masih positif, tetapi dalam perkembangan selanjutnya justru semakin memperburuk keadaan. "Kita ini ingin menjadi bangsa yang bermartabat atau justru bangsa yang mencelakakan diri sendiri dengan kebebasan yang kita miliki," katanya dengan nada bertanya. Ia menambahkan, kebebasan menyampaikan informasi bukan berarti seenaknya sendiri memberitakan aib orang lain, seperti membeberkan prahara yang terjadi dalam rumah tangga seseorang. "Kalau memang bertujuan ingin memberikan pengetahuan kepada orang lain, mengapa harus mengeksploitasi sesuatu yang tidak bernilai," tutur Latief, mempertanyakan. Menurut dia, masih banyak materi siaran di televisi yang bermanfaat dan berguna bagi masyarakat, tanpa harus menjelek-jelekkan dan mengungkapkan aib orang lain. Ia merasa kuatir, maraknya tayangan infotainment itu nanti justru menyebabkan lahirnya generasi bangsa yang suka menggunjingkan orang lain.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006