Banda Aceh (ANTARA News) - Penjabat Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Mustafa Abubakar menyatakan hingga kini tidak ada penolakan dari pihak GAM terhadap pemilihan kepala daerah (pilkada) yang dijadwalkan berlangsung pertengahan Desember 2006. "Hingga saat ini tidak ada penolakan dari pihak GAM karena mereka sendiri memiliki kepentingan agar pilkada di NAD sukses," katanya saat meninjau persiapan dan simulasi pengamanan pilkada di markas Brimobda NAD di Banda Aceh, Sabtu. Dia juga menyatakan sejauh ini belum ada informasi adanya pihak-pihak yang akan mengagalkan pilkada. "Mudah-mudahan segenap komponen masyarakat kita bersatu padu untuk mensukseskan pilkada secara demokratis," katanya. Menjelang pilkada 2006, Polda NAD mengerahkan sebanyak 9.100 personel Polri sesuai dengan ketentuan nota kesepakatan damai (MoU) Helsinki untuk pengamanan pilkada yang akan diselenggarakan serentak di 19 kabupaten/kota di Provinsi NAD. Mengenai Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) yang telah diserahkan kepada masyarakat Aceh pada 3 Agustus 2006, menurut dia, pihak GAM telah menyatakan secara keseluruhan UUPA telah sesuai dengan MoU. "Meskipun ada pasal-pasal dalam UUPA yang belum mengakomodir aspirasi kawan-kawan kita dari GAM mereka dapat memperjuangkan secara khusus namun kita harapkan mereka menggunakan jalur yang sehat," tambahnya. Selain itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M Ma`aruf saat penyerahan UUPA kepada masyarakat Aceh juga telah mengatakan akan ada ruang untuk merevisi UUPA apabila ada kekurangan dalam implementasinya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006