Pontianak (ANTARA News) - Puluhan tokoh agama, politik, ekonomi akan menyampaikan orasi dalam Rakyat Indonesia Bersatu untuk Perdamaian (RIB-uP) saat menggelar aksi sejuta umat menentang agresi Israel atas Palestina dan Lebanon yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu (6/8) mulai pukul 13.00 WIB di Jakarta. Dalam keterangan tertulis Koordinator RIB-uP, M Din Syamsuddin kepada ANTARA, Pontianak, Sabtu, aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas umat manusia atas nama cinta damai kepada sesama saudara di Palestina dan Lebanon yang menjadi korban kekejaman agresi militer Israel. Agresi Israel didukung Amerika Serikat ini menegaskan kembali bahwa penjajahan dan perang hanya melahirkan kesengsaraan dan penderitaan umat manusia serta memakan korban jiwa raga dan harta benda tanpa memandang agama atau bangsa dan negara. Menurut Din, mereka ingin meneguhkan pentingnya kehidupan yang berkedamaian, melewati batas-batas agama, bangsa, dan negara. Din yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu menambahkan, perang di Timur Tengah juga harus dihentikan karena berdampak buruk bagi perkehidupan global termasuk di dalam negeri Indonesia seperti ekonomi dan politik, serta mengganggu tata dunia bagi terwujudnya keamanan, ketertiban, dan perdamaian dunia seperti diamanatkan Pembukaan UUD 1945. Tokoh-tokoh yang direncanakan memberikan orasi selain Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah M Din Syamsuddin antara lain Hidayat Nur Wahid (Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat), Agung Laksono (Ketua Dewan Perwakilan Rakyat/DPR), Abdullah Gymnastiar (Ketua Umum Nusa Bangsa), Andreas J Yewangoe (Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja se-Indonesia/PGI). Kardinal Julius Dharmaatmadja (Ketua Umum Konferensi Waligereja Indonesia/KWI), I Nyoman Suwandha (Parisada Hindu Dharma Indonesia/PHDI), Bikhu Vidya Vavana (Sekretaris Jenderal Konferensi Agung Sangha Indonesia/KASI), Budi Tanuwibowo (Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia /Matakin), Amidhan (Majelis Ulama Indonesia/MUI), Tutty Alawiyah (Ketua Badan Kontak Majelis Taklim/BKMT). Rute aksi tersebut dimulai dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) - Gedung Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) - Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jl Medan Merdeka Selatan - Istana Merdeka di Jl Medan Merdeka Utara. Koordinator Aksi M Izzul Muslimin menambahkan, untuk menjaga ketertiban massa pihaknya mengeluarkan Kode Etik Aksi Sejuta Umat yang antara lain menyatakan bahwa aksi tersebut merupakan aksi damai dari bangsa yang cinta damai. Pihaknya menolak semua tindakan kekerasan, destruktif, dan anarkis; menjaga suasana aman dan kondusif serta menjauhi tindakan provokatif seperti umpatan-umpatan kotor, aksi lempar, pembakaran ban dan bendera. Mengantisipasi jalannya Aksi Sejuta Umat sekaligus menumbuhkan suasana aman dan kondusif, lanjut Izzul, pihaknya sudah berkirim surat pemberitahuan kepada Kapolda Metro Jaya. Sehubungan dengan kegiatan tersebut, penyelenggara aksi telah berkirim surat kepada Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) B Lynn Pascoe untuk berkenan menerima utusan peserta aksi di kantornya. Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga dimohon berkenan menerima utusan peserta Aksi Sejuta Umat. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006